Modifikasi Jok Motor Asal-asalan Ternyata Bisa Bikin Celaka

Ilustrasi jok sepeda motor
Sumber :
  • dok. Honda

VIVA –Tak semua konsumen merasa puas dengan spesifikasi dan tampilan standar sepeda motornya. Jika sudah begini, maka akan dilakukan modifikasi pada kendaraan bermotor roda dua tersebut.

Tak hanya bodi, mesin, dan pelek, jok juga kerap menjadi target ubahan pemilik sepeda motor. Cara tersebut, dilakukan agar tampilan 'Kuda Besi' berbeda dengan versi standar pabrik.

Safety Riding Departement Head PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Lucky mengatakan, seperti komponen lainnya, jok sepeda motor sudah melalui proses standarisasi dan pengetesan dari beberapa aspek, mulai kenyamanan hingga sisi safety.

”Jika ingin memodifikasi, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pengguna sepeda motor," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip VIVA Otomotif, Senin 12 Oktober 2020.

Baca juga: Video Ujian Praktik Bikin SIM Ini, Bisa Bikin Minder

Ketika memutuskan mengganti jok model standar dengan produk aftermarket perlu diperhatikan tebal tipis. Selain itu, berbeda desain sepeda motor, maka bisa dipastikan model tempat duduk pengemudi dan penumpangnya pun tak sama.

Pastikan juga pelapis jok yang dipakai, pilih bahan yang entur dan tidak licin saat diduduki. Jika hal ini tak dilakukan, bisa membahayakan pengendara maupun penumpang karena menyebabkan bergerak ke depan saat dilakukan pengeraman.

Ketika memodifikasi jok sepeda motor, pastikan juga ergonominya. Sebagai ilustrasi, jika busa jok dipapas terlalu tipis, maka posisi berkendara akan berubah di bagian lutut, siku dan pandangan. Sebaliknya, ketika dibuat lebih tebal, posisi pinggul pengendara maupun penumpang akan lebih tinggi dan berisiko membuat tak nyaman.

Selain itu, mengganti ataupun memodifikasi jok sepeda motor secara asal-asalan berpengaruh cukup besar pada keseimbangan dan kestabilan saat berkendara di jalanan.