Begini Cara Bengkel Mobil Ubah Stigma Tempat yang Membosankan

VIVA Otomotif: Ilustrasi mekanik bengkel menangani perbaikan mobil.
Sumber :
  • Instagram @tjmautocare

VIVA Otomotif – Media sosial seperti Instagram menjadi salah satu sarana yang dianggap efektif, untuk memasarkan produk. Hal ini juga dilakukan oleh para pemilik bisnis, yang berhubungan dengan dunia otomotif termasuk bengkel.

Dengan memanfaatkan unggahan lewat jalur internet, mereka bisa menawarkan kepada konsumen produk yang disediakan dalam waktu sangat cepat. Pesan tersebut akan muncul di Instagram pribadi para penghobi otomotif, yang mengikuti akun tersebut.

Namun menurut Manager TJM Auto Care, Rian, kebanyakan bengkel mobil hanya membagikan dan melakukan promosi terkait layanannya saja tanpa ada informasi menarik.

“Hal tersebut justru dapat membuat pengikut media sosial merasa bosan, dan pesan tidak tersampaikan,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Jumat 11 November 2022.

Rian menuturkan, media sosial Instagram tidak hanya dipakai sebagai ajang promosi semata, namun juga memberi edukasi dan informasi sehingga konsumen mengetahui lebih banyak mengenai produk yang ditawarkan.

“Media sosial Instagram juga dapat membantu memberikan edukasi dan informasi penting terkait beberapa hal,” tuturnya.

Itu sebabnya, akun Instagram bengkel yang yang berada di bawah naungan PT Trans Jaya Makmur Auto Care itu kini menyajikan konten menarik tentang dunia otomotif. Tujuannya, supaya informasi dan pesan dapat sampai kepada pengikut setia mereka.

“Menurut kami, pesan dan informasi akan lebih mudah tersampaikan dengan konten yang menarik. Konten yang kami produksi di Instagram memang tergolong unik di dunia otomotif, karena kami mengemas jokes dengan edukasi dan juga promosi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, TJM Auto Care merupakan sebuah bengkel mobil yang menawarkan jasa servis ringan maupun berat, understeel (kaki kaki mobil), auto detailing dan coating, wrapping sticker, hingga Paint Protection Film atau PPF.

“Kami berharap audience di Instagram dapat teredukasi secara baik dan transparan, berkaitan dengan informasi mengenai kendaraannya. Hal ini juga untuk mengubah stigma, bahwa bengkel mobil itu membosankan,” jelasnya.