Serangan Jantung di Pagi Hari Sebabkan Kematian, Ini Faktanya

Ilustrasi serangan jantung.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, meninggal dunia pada Selasa, 18 Februari 2020 pukul 04.00 WIB. Muncul asumsi serangan jantung yang terjadi pada pagi hari menimbulkan risiko kematian.

Dikutip dari VIVA.co.id yang melansir laman Live Science, disebutkan serangan jantung pagi hari dianggap lebih serius dan mematikan daripada waktu lainnya.

Verifikasi Fakta
Sebuah studi menunjukkan orang yang mengalami serangan jantung pada pukul 6 pagi hingga siang hari berisiko memiliki sekitar 20 persen lebih banyak kerusakan jantung pada jaringan jantung dibanding waktu lain. 

Peneliti senior dari Baylor College of Medicine di Houston, Martin Young, menjelaskan dalam setiap sel tubuh manusia terdapat jam internal atau jam sirkadian. Sel tersebut membuat setiap orang mengetahui jam berapa hari itu.

"Jika mekanisme ini serbasalah, sel-sel dalam tubuh mungkin tidak selalu mengatakan waktu yang tepat," kata Martin. 

Menurutnya, jika mekanisme yang salah terjadi maka orang yang bersangkutan akan rentan stres pada waktu tertentu dan menderita penyakit seperti serangan jantung. Karena itu pekerja shift malam berisiko menderita sejumlah penyakit seperti penyakit kardiovaskular.

"Jam mereka tidak selaras dengan lingkungan karena cara mereka menjalani hidup," kata Martin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan protein dalam otot jantung yang mengikuti ritme sirkadian berperan merespons serangan jantung. Bila protein hadir dalam konsentrasi tinggi maka akan memberikan efek perlidungan terhadap serangan jantung. Sebaliknya, bila konsentrasi protein rendah, maka akan membuat seseorang rentan terhadap serangan jantung.

Meski begitu, Martin menyebutkan hanya secara kebetulan serangan jantung lebih mungkin terjadi di pagi hari. Penelitian juga mendapatkan temuan pada mereka yang mengalami serangan jantung pada pagi hari, menderita cedera yang terburuk.

Peneliti Borja Ibanez dari Pusat Nasional untuk Penelitian Kardiovaskular, Spanyol, menyarankan rumah sakit harus memiliki staf yang baik pada dini hari untuk merawat pasien serangan jantung.

"Staf yang lebih baik akan membantu memastikan arteri koroner pasien dibuka sesegera mungkin, yang akan mengarah pada prognosis (prediksi sementara pada pasien terhadap penyakit) yang lebih baik bagi pasien," kata Ibanez.