"Perusak Polsek Ciracas adalah Polisi Sendiri," Cek Faktanya

Beredar unggahan yang menyebut perusak Polsek Ciracas adalah polisi.
Sumber :
  • turnbackhoax.id

VIVA – Beredar tangkapan layar komentar dari akun Instagram ayoe2146 yang berisi narasi sebagai berikut:

“PERUSAK POLISI CIRACAS ADALAH POLISI SENDIRI. POLISI SENGAJA MEMBUAT KEGADUHAN UNTUK MENGALIHKAN ISU BANTUAN SOSIAL YG DIRAMPOK REZIM JOKOWI. POLISI CIRACAS LICIK ITULAH SIASAT JAHAT POLISI”

Tangkapan layar komentar akun Instagram ayoe2146 ini salah satunya diunnggah oleh akun Facebook Tri Widodo ke grup DPD JAWA BARAT CYBER NKRI (ANTI HOAX) pada 2 September 2020. Unggah tersebut bisa dilihat di https://archive.vn/GBkYZ (Arsip).

Penjelasan

Berdasarkan hasil penelusuran, dilnsir turnbackhoax.id, klaim bahwa perusak Polsek Ciracas adalah polisi sendiri adalah informasi yang salah.

Faktanya, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas terjadi akibat informasi palsu dari anggota TNI, Prada MI. Prada MI, yang ternyata mengalami kecelakaan, mengaku kepada rekannya bahwa dia telah dikeroyok oknum tidak dikenal.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas ini dipantik dari informasi keliru. Informasi ini disampaikan prajurit MI kepada rekan-rekannya. Menurut Hadi, kepada teman-temannya, prajurit MI mengaku dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) hingga menyebabkan luka-luka. Sementara, kejadian yang sebenarnya, prajurit MI menjadi korban kecelakaan tunggal.

“Dari hasil investigasi untuk sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal,” ujar Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, dikutip dari Liputan6.com.

Dudung mengatakan di lokasi kejadian, Dandim 0505/JT, Kolonel Inf Rahyanto Edy Yuniarto sempat memberikan penjelasan keterangan awal yang diterimanya adalah kecelakaan tunggal. Tetapi, hal itu malah membuat massa semakin marah.

Menurut Dudung, beberapa anggota TNI yang melakukan pengerusakan berusaha mencari pelaku pengeroyokan. Lalu berkembang informasi menyebut pelaku ada di Polsek Ciracas. Lalu sekitar 100 orang oknum TNI yang tersulut emosi kemudian menggeruduk Polsek Ciracas, Jl Bogor Raya, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Puspom TNI AD telah menyelidiki penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh sekitar 100 oknum prajurit TNI. Motif penyerangan itu pun diungkap. Saat ini sudah ada 29 oknum TNI yang menjadi tersangka dan ditahan. Puspomad total sudah memeriksa 51 oknum prajurit dari 19 satuan TNI AD.

“Motif perbuatan para tersangka sebagai berikut: Pertama, melakukan tindakan balasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI meskipun kenyataannya dari hasil penyelidikan Prada MI menyampaikan berita bohong,” ujar Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko dalam konferensi pers di Markas Puspom TNI AD, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2020.

“Dua, merasa tidak puas dan tidak percaya atas keterangan dari pihak Polsek bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal,” ucap Dodik. Menurut Dodik, rekan-rekan Prada MI ini tidak puas atas keterangan Polsek Ciracas. Oleh karena itu, mereka melakukan penyerangan sebagai bentuk kemarahan. Selain itu, para oknum TNI melakukan penyerangan sebagai bentuk setia kawan terhadap Prada MI yang ternyata belakangan diketahui Prada MI menyampaikan berita bohong.

Pihak TNI lewat KSAD Andika Perkasa menyampaikan permintaan maaf atas insiden penyerangan markas polisi di Jakarta Timur itu.Dia berjanji akan mengganti rugi semua kerusakan.

“Pertama, TNI Angkatan Darat memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun kerusakan yang dialami rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota Polri yang tidak tahu apa-apa,” kata Andika saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

TNI juga membantah peristiwa itu merupakan bentrokan antar-personel dua instansi. Mayjen Dudung Abdurachman menepis adanya anggapan telah terjadi bentrokan pada peristiwa itu karena menurutnya, tak ada perlawanan dari pihak kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas.

Kesimpulan

Perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas terjadi akibat informasi palsu dari anggota TNI, Prada MI. Prada MI, yang ternyata mengalami kecelakaan, mengaku kepada rekannya bahwa dia telah dikeroyok oknum tidak dikenal.

Dengan demikian, informasi yang disebar akun Instagram ayoe2146 masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.