Paksa Mudik, Jubir COVID-19: Pulang Kampung Tak Kan Bermakna

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk tidak mudik lebaran tahun ini. Langkah ini perlu dilakukan masyarakat untuk memutus rantai penularan COVID-19 semakin meluas.

"Partisipasi aktif penangan COVID putus jangan mudik, jangan bepergian. Pastikan kita tidak tertular dan menularkan," kata Yuri seperti dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Rabu 22 April 2020.  

Yuri menjelaskan ketika masyarakat tetap mudik, potensi penularan atau menulari orang lain selama perjalanan mudik bisa terjadi. Atau bahkan bisa berpotensi menulari keluarga di kampung halaman, terutama pemudik yang berasal dati daerah yang terjangkit COVID- 19.

"Karena perjalanan kita tidak aman akan sangat mungkin bertemu kontak dengan orang tanpa gejala atau gejala ringan di kendaraan, terminal, stasiun, rest area, toilet umum di sepanjang perjalanan. Atau bahkan kita yang membawa virus tanpa gejala karena kita berasal dari daerah yang terjangkit COVID- 19 berpotensi menularkan ke keluarga di kampung," jelas dia.

Yuri menjelaskan, jika masyarakat tetap memaksa pulang kampung, esensi dari pulang kampung tidak bermakna. Hal ini lantaran pemudik harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di kampung.
 
"Sehingga makna pulang kampung tidak akan pernah kita dapatkan kecuali menjalankan karantina 14 hari di kampung halaman sendiri. Lindungi kampung, keluarga di kampung,"kata Yuri.

Yuri menjelaskan, keberhasilan membendung COVID-19 seperti tidak mudik, akan sangat mempengaruhi beban rawatan di rumah sakit. Hal ini karena kata dia, semakin banyak pasien yang di rawat di rumah sakit  akan semakin memberatkan proses penurunan jumlah pasien yang sakit dan meninggal karena COVID-19.

Yuri juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat yang cukup dan teratur, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Untuk diketahui hingga Rabu 22 April 20200 pukul 12.00 tercatat ada penambahan 238 kasus positif sehingga total kasus positif di Indonesia mencapai 7.418. Untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 71 pasien sehingga total 913 pasiendinyatakan telah sembuh. Sedangkan kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 19 orang sehingga total jumlah pasien meninggal akibat COVID-19 sebanyak 635 orang.