Raffi: The Secret Suster Ngesot Urban Legend, Horor Baper

Raffi Ahmad
Sumber :
  • instagram.com/rapictures.id

VIVA – Sukses menggarap film pertamanya, Rafathar, rumah produksi RA Pictures kembali merilis film bergenre horor berjudul The Secret: Suster Ngesot Urban Legend. Aktor sekaligus komedian Raffi Ahmad yang menjadi produser di film tersebut mengaku senang dengan peluncuran film horor pertamanya.

"Ya Alhamdulillah sih ramai banget. Kita kan sudah dari seminggu lalu ngadain presale di Makassar 3 studio habis, di Padang 6 studio habis, dan premier ini juga kan kita jual juga tiket untuk para fans dan laku banget," kata Raffi di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.

Raffi berharap, banyak komentar positif yang muncul untuk filmnya. Dia bahkan mengklain, film horornya tak sekadar seram, tapi juga membuat penonton terbawa perasaan.

"Kita memang menyajikan horor yang baper, selain mencekam, baper juga. Mudah-mudahan pas tayang tanggal 26 April nanti bisa dapat hasil penonton yang baik, Insya Allah," sambung Raffi.

Lantas adakah kesulitan Raffi menjalani akting dan juga produser di film horornya tersebut?

"Kalau kesulitan enggak ada ya, tapi kita ngerjainnya serius. Jadi syuting ini 8 bulan lalu, persiapannya hampir 3 bulan, syutingnya itu satu bulan. Jadi empat bulan kita produksi, post pro (production)-nya sampai empat bulan. Jadi total delapan bulan ngerjain film ini samapai selesai," katanya.

Dalam film ini, Raffi dan sang istri, Nagita Slavina beradu akting. Keduanya berperan sebagai sepasang kekasih. Apa yang membuat Raffi memilih Nagita sebagai tokoh sentral di filmnya?

"Sebenarnya bukan karena Nagita istri gue. Tapi karena perannya pas, aku lihat pas gitu. Lagian kalau horor aku pengin coba yang di tengah-tengah, jadi bukan tua bukan muda, jadi yang di tengah-tengah. Makanya aku compare Nagita dan Marshanda aku coba kolaborasikan," katanya.

Pertimbangan lainnya, Nagita sudah pernah main film horor 15 tahun lalu, sehingga film ini menjadi comeback-nya dia. Sementara Marshanda baru pertama kali main di film horor. 

"Tapi ini kan sebuah cerita urban legend lah, jadi kita coba remake saja dengan pemain-pemain dan formula yang berbeda, yang mudah-mudahan anak-anak milenial sekarang bisa menikmati," ujarnya lagi.