Bintangi Film House of Gucci, Aksen Italia Lady Gaga Menuai Kritik

Lady Gaga.
Sumber :
  • Instagram @ladygaga

VIVA – Megabintang Lady Gaga tengah menjadi perbincangan publik usai sang aktris membintangi film House of Gucci. Karya besutan sutradara Ridley Scott tersebut juga mampu menyedot perhatian untuk ajang Academy Awards.

Film House of Gucci disebut-sebut pengamat sinema memiliki para pemeran luar biasa dalam menggarap cerita dramatis yang diangkat berdasarkan peristiwa nyata tersebut.

Namun tak cuma itu saja yang jadi perhatian dari film House of Gucci, tapi aksi sang Lady Gaga yang pastinya menjadi sorotan.

Banyak komentar yang mempertanyakan dari aksen Italia dari diva flamboyan tersebut saat memerankan karakter Patrizia Reggiani. Bahkan di lokasi syuting, pelatih dialog mengakui aksen Italia Gaga tidak terlalu bagus.

Aktris dan pelatih dialog Italia, Francesca De Martini, dibawa ke lokasi syuting House of Gucci setelah gagal mendapatkan peran dalam film tersebut. De Martini menjadi pelatih dialog untuk Salma Hayek.

De Martini tidak pernah bekerja secara langsung dengan Lady Gaga, tetapi dia mendengar dan melihat beberapa adegan Gaga saat beradu akting dengan Hayek. Menurut dia, aksen Gaga tidak terdengar Italia.

“Saya merasa tidak enak mengatakan ini, tetapi aksennya bukan aksen Italia, kedengarannya lebih Rusia,” ungkap De Martini dilansir Cinema Blend.

Ini adalah sentimen di mana banyak orang telah mengikuti trailer pertama House of Gucci. Beberapa orang beranggapan aksen Lady Gaga terdengar seperti orang Eropa Timur dibandingkan Italia.

Agak mengejutkan mengingat Gaga bekerja dengan pelatih dialognya sendiri sebelum syuting. Gaga pun telah berbicara tentang berapa banyak waktu yang dia habiskan untuk aksen tersebut.

Terlepas dari hal itu, banyak netizen yang memuji penampilan Gaga di House of Gucci melalui media sosial. Kritikus LA Times, Katie Walsh, menyebut penampilan Lady Gaga sungguh luar biasa.

Ia mengungkapkan karakternya yang menebar teror pada semua orang dalam layar sangat menakutkan. "Semakin aku memikirkannya, semakin lekat sosok Patrizia yang menjadi penjahat sejati,” ujarnya.