Nonton Ngeri-Ngeri Sedap, Luhut: Bukan Film Kacang-kacangan

Luhut Binsar Panjaitan saat nonton film Ngeri-Ngeri Sedap
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA – Film Ngeri-Ngeri Sedap (NNS) diapresiasi oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menonton bersama keluarganya. Film yang mengangkat nilai-nilai budaya Suku Batak ini bahkan disebut Luhut Pandjaitan sebagai karya yang 'nggak kacangan'.

Ditemui usai Nonton Bareng (Nobar) bersama istri, keluarga besar, serta sejumlah staff Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa film NNS membawa suasana campur aduk. Menurutnya, film yang idenya mulai tercetus sejak 8 tahun silam ini, menyuguhkan realita keluarga dengan nilai dan budaya yang apik serta mendidik.

"Saya harus sampaikan apresiasi luar biasa sebab film ini bisa membawa kita kepada, kegembiraan, kesedihan dan bagaimana realita keluarga. Saya pikir ini kehidupan keluarga di Indonesia dan saya merasa bangga dengan sutradara telah merancang selama 8 tahun untuk satu film. Penyajiannya saya kira, kelasnya udah high end, serius, artinya bukan film kacang-kacangan," tutur Luhut Pandjaitan, ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu 11 Juni 2022.

Tak heran, Luhut Pandjaitan memberikan selamat atas karya luar biasa pada sang suatradara, Bene Dion Rajagukguk. Terlebih selama pandemi ini, industri hiburan sempat mati suri sehingga karya Bene Dion dari film NNS patut diapresiasi dan didukung.

"2 tahun ini (industri hiburan) kita agak mati suri. Sekarang saya pikir sudah mulai tumbuh dan kita semua supaya membantu itu juga karena ini buatan lokal juga. Kita jangan nonton film luar negeri aja, itu nilai-nilai yang menurut saya luar biasa. Saya dorong kita semua nonton. Sampai saat ini sudah nonton 700 ribu, mungkin lebih. Kita berharap bulan ini bisa 1,5 juta," jelas Luhut Pandjaitan.

Istri Luhut Pandjaitan, Devi Simatupang, juga memberi komentar dengan apresiasi pada sang sutradara. Sebab, Devi menilai bahwa film ini bisa mengangkat budaya di Indonesia yang pada akhirnya baik untuk mendidik generasi muda.

"Saya lihat tokoh bapak bener-bener orang batak seperti itu. Pak luhut sudah beda (adat) karena dia (tinggal) di pulau Jawa ya. Jadi ini cerita yang sangat hebat dan akurat. Terima kasih bukan hanya hiburan tapi juga pendidik. Mendidik anak-anak muda. Terima kasih sudah mendidik masyarakat untuk lebih mengenal budaya orang batak," kata Devi.

"Kita gaungkan film-film indonesia. Mari nonton buatan Indonesia dan juga produk Indonesia yang lain," ujar Luhut menutup sesi temu media.