YouTuber Seon Yeo Jung Bongkar Provokator Pemicu Tragedi Itaewon

Masyarakat berdesakan saat pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Sumber :
  • Twitter @yns0_

VIVA ShowbizTragedi Perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, pada Minggu malam 30 Oktober 2022 menewaskan lebih dari150 orang.Usai tragedi, banyak saksi hingga orang yang selamat dari tempat kejadian tersebut. Di mana para saksi tersebut merupakan orang-orang yang selamat dari kejadian tragis di Itaewon.

Banyak dari mereka menunjukkan penyebab dari adanya insiden tersebut. Diperkirakan lebih dari 100.000 orang melakukan perjalanan ke Itaewon, sebuah distrik yang terkenal dengan kehidupan malamnya, untuk sekadar merayakan Halloween pada acara “tanpa masker” pertama yang diadakan dalam tiga tahun setelah pembatasan sebelumnya diberlakukan karena adanya pandemi COVID-19.

Seorang YouTuber, Seon Yeo Jung , telah mengambil cuplikan dan foto untuk membuat vlog tentang perayaan Halloween dan membagikan kesaksiannya tentang insiden tersebut melalui akun Instagram pribadinya @seon_y_j.

Ya, belum lama ini usai tragedi Itaewon berlangsung Seon Yeo Jung membagikan pengalaman tak terlupakannya saat berada di lokasi di mana perayaan halloween dirayakan. "Semuanya, ini kecelakaan parah terjadi di Itaewon," ujar Sun Yeo Jung. 

Youtuber yang memiliki jumlah pengikut 600.000 orang lebih di kanalnya ini pun mengungkapkan jika dirinya hampir saja meninggal dunia. Seon Yeo Jung pada saat itu tengah berada di jalanan Itaewon untuk membuat vlog tentang perayaan Halloween.

Namun ia mengalami kejadian mengerikan karena banyaknya para provokator yang mengompori aksi saling dorong di tempat tersebut.

Seon Yeo Jung di tragedi Itaewon

Photo :

"Di belakang saya, orang-orang meneriakkan hal-hal seperti 'Dorong! Kami lebih kuat! Kita bisa memenangkan ini, haha!' dan mulai mendorong. Beberapa dari kami mencoba membuat orang banyak mengikuti lalu lintas kanan lagi, tetapi tidak ada gunanya. Sejujurnya aku didorong dan didorong melawan keinginanku." katanya melansir dari koreaboo.com.

"Kemudian, tiba-tiba, kekacauan terjadi dan semua orang mulai saling dorong dengan agresif—seperti tarik tambang. Tidak butuh waktu lama sebelum saya mulai merasakan kekuatan orang-orang yang mendorong. Penglihatanku mulai memudar. Teman saya, yang ada di sana bersama saya, lebih kuat dari saya. Jadi mereka berpegangan pada saya dan membantu saya menahan kekuatan. Seandainya saya tidak bersama teman saya, saya akan benar-benar jatuh." tambahnya.

Dari unggahannya tersebut, Seon Yeo Jung mengungkapkan jika dirinya hampir saja menjadi salah satu korban meninggal di sana jika tidak mendapat bantuan dari temannya. Sontak saja pernyataan YouTuber Seo Yeo Jung rupanya sama dengan curhatan salah seorang warganet yang viral di Twitter. Di mana warganet tersebut mengungkapkan hal yang sama seperti Seon Yeo Jung. 

Salah seorang warganet itu juga memberikan detail spesifik dari orang yang menjadi provokator aksi saling dorong-mendorong itu.

"Orang gila di belakangku, berumur sekitar 20 tahun, dan teman-temannya berkata, 'Wah sialan, dorong saja, ayo dorong!!' dan mengajak temannya untuk mendorong orang di depan sehingga kami semakin terhimpit," ungkap salah seorang warganet pada akun Twitter pribadinya. 

"Kepada pria dengan umur sekitar 20 tahun, si sialan dengan rambut yang di perm (keriting) dan memakai bando kelinci. Bila aku menemukanmu, aku akan benar-benar membunuhmu," tambahnya.

Itaewon

Photo :

Unggahan yang dibagikan oleh Seon Yeo Jung menunjukkan saat lonjakan kerumunan dimulai. Dalam rekaman itu, kerumunan awalnya terlihat bergerak di kedua arah dan tetap di sisi kanan ke arah mereka berjalan, menguatkan ingatan Seon Yeo Jung tentang kerumunan yang berusaha menjaga ketertiban sebelum insiden terjadi.

Beberapa saat kemudian, dorongan dari atas gang dengan cepat menggerakkan kerumunan beberapa kaki menuruni bukit saat campuran teriakan dan tawa dapat terdengar dalam kebingungan awal. Kerumunan diam sejenak sebelum didorong ke depan lagi dari atas gang. Orang-orang bisa terdengar berteriak, “ kembali, kembali! ” dalam upaya untuk memperingatkan orang banyak yang memasuki gang.

Orang-orang mulai memahami gawatnya situasi karena banyak yang berusaha keluar dari kerumunan, dan beberapa mulai memegang benda-benda yang tidak bergerak agar tidak didorong. Sejak saat itu, gelombang terus menurun, dianggap telah menyebabkan tragedi yang mengerikan.

Seperti yang kita tahu, akibat dari tragedi tersebut menyebabkan 154 orang meninggal dunia (terakhir diberitakan pada 30 Oktober pukul 23:00 KST). Presiden Korea Selatan sudah mengumumkan masa berkabung nasional hingga 5 November mendatang.