Eko Yuli Irawan

atlet
Lampung, 24 Juli 19893
s/d
Sekarang

Mimpi anak tukang becak asal Lampung mengubah nasib hidupnya menjadi kenyataan. Ikut berlatih sebagai atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan meraih pretasi demi prestasi di kejuaran dunia.
 
Eko Yuli Irawan adalah atlet angkat besi professional yang berhasil memboyong medali perak Olimpiade Rio 2016 dengan total angkatan 312 kg. Ia telah berkiprah di dunia angkat besi sejak usia remaja.

Pria kelahiran kota Metro, Lampung pada tanggal 24 Juli 1989 ini dulunya hanyalah seorang pengembala kambing. Sang ayah, Saman, hanyalah seorang tukang becak. Sedangkan ibu, Martiah, bekerja sebagai penjual sayur. Hidup Eko Yuli bisa dikatakan serba terbatas.

Kebiasaan hidup Eko Yuli berubah kala ia melihat anak-anak tengah berlatih angkat besi di sasana Yon Haryono. Ia tertarik untuk bergabung dan ikut berlatih bersama dengan yang lainnya. Setelah mendapat izin dari orang tuanya, Eko pun secara rutin ikut berlatih di klub asuhan Yon Haryono tersebut.

Prestasi pria berkulit sawo matang ini mulai terlihat pada tahun 2007, ia sukses membawa pulang medali emas dari Kejuaraan Dunia Yunior setelah di tahun sebelumnya ia sukses masuk urutan kedelapan kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika.

Keberhasilan yang diraih semakin mengkukuhkan hatinya untuk lanjut bergelut dalam dunia angkat besi. Prestasi demi prestasi berhasil ia cetak. Eko Yuli sukses mengubah garis hidupnya dengan kegigihan yang keras.

Pada tahun berikutnya, Eko Yuli berhasil menyabet medali emas di PON dan Medali Perunggu Olimpiade Beijing. Pada tahun 2011, Ia kembali membawa pulang Medali Emas Universiade, China dan di tahun 2012, pria dengan tinggi 157 cm ini berhasil memboyong Medali Perunggu Olimpiade London.

Pada SEA Games XXVII cabang angkat besi, lagi-lagi Eko Yuli berhasil memenangkan pertarungan. Bertarung di Theinphyu Srtadium, Yangon, Eko berhasil mencatat 137 kg angkatan snatch dan 167 kg clean and jerk.

Kemampuannya yang semakin terasah berhasil membuatnya kembali membawa medali emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Almaty, Kazakhstan pada tahun 2014. Lalu pada tahun 2016, Ia kembali berhasil mengibarkan bendera Indonesia di ajang paling bergengsi Olimpiade Rio 2016 dengan membawa pulang medali perak bersama Sri Wahyuni.

Berkat keberhasilannya tersebut, Eko Yuli mendapat bonus dari pemerintah sebesar Rp 2 miliar dan tunjangan hari tua sebesar 15 juta per bulan yang akan diberikan per tahun kelak. Ia pun menggenggam mimpinya menjadi kebanggaan keluarga dan Indonesia. (AA/DN)

KELUARGA
Orangtua            : Saman dan Wastiah

KARIER
Atlet

PRESTASI
Peringkat 8 kejuaraan dunia, Santo Domingo, Republik Dominika, 2006
Medali Emas Sea Games 2007
Dua Buah Medali Perunggu kejuaraan dunia 2007, Chiang Mai, Thailand.
Medali Emas kejuaraan dunia yunior,Praha, Republik Ceko, 2007
Medali Emas PON, 2008
Medali Perunggu Olimpiade Beijing, 2008
Medali Emas Universiade, China, 2011
Medali Emas Sea Games, 2013
Medali Perunggu Olimpiade London 2012
Medali Emas Dunia Angkat Besi di Almaty, Kazakhstan 2014
Medali Perak Olimpiade Rio, Brazil 2016
Medali Emas, Jakarta, Asian Games 2018


Berita Terkait

17 Atlet Indonesia Pastikan Tiket ke Olimpiade 2024, Berikut Daftarnya

Gelanggang

16 April 2024

Daftar 9 Atlet Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Gelanggang

5 April 2024

Indonesian Weightlifter Successfully Records New History

English

4 April 2024

Sabet Tiket Olimpiade 2024, Eko Yuli Irawan Bikin Sejarah Baru

Gelanggang

3 April 2024

Belajar dari Cedera Eko Yuli Irawan, Indonesia Harus Punya Recovery Center

Gelanggang

3 April 2024
Share :