Gubernur Banten Terima Ukiran Wajah dari Seniman Asal Sawarna

Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menerima ukiran wajah karya Ikbal.
Sumber :

VIVA – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menerima ukiran wajah karya Ikbal, salah seorang seniman ukir asal Sawarna, Kabupaten Lebak di Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur, Kota Serang pada Senin (04/10/2021).

Gubernur mengaku senang sekaligus bangga menerima ukiran kayu wajah dirinya dari Ikbal yang diketahui memiliki keterbatasan fisik (disabilitas), namun dengan semangat berkarya yang tinggi. 

Pemberian ukiran karya Ikbaludin tersebut diserahkan bersama dengan meja catur ukir yang merupakan olahraga yang digemari Gubernur. Bersama dengan pemberian ukiran, Gubernur juga memberikan bantuan mesin ukir kepada Ikbal untuk membantunya menghasilkan banyak karya-karya lainnya. 

"Keren gambar ukirannya, saya kasih mesin ukir untuk membantu kerja Ikbal. Mudah-mudahan bisa jadi tambah produktif dan bermanfaat bagi Ikbal sekeluarga dan masyarakat. Dia jarang ngomong tapi memberikan manfaat," ungkap Gubernur. 

Dijelaskan Gubernur, hal ini dapat dijadikan pelajaran dalam kondisi apapun masih bisa berikan manfaat untuk orang lain. Meskipun ada kekurangan atau disabilitas, tapi bisa memberikan bantuan atau perhatian kepada orang lain. 

“Ini harus banyak belajar. Dia banyak berkreasi, jadi pelajarannya saling menghormati. Keterbatasan fisik atau yang lain tidak mengurangi niat yang bersangkutan untuk berinovasi dan berkreatifitas termasuk yang dihasilkan meja catur dan lukisan, diberikan kemampuan oleh Allah SWT ternyata rapi hasilnya. Jadi malah punya kemampuan lebih," terangnya. 

Ikbaludin yang didampingi Kepala Desa Sawarna Timur, Kabupaten Lebak Sanusi menyampaikan, foto ukiran dan meja catur dari kayu jati tersebut diberikan sebagai kado HUT Provinsi Banten ke-21. 

Dengan proses pembuatan yang memakan waktu 1 (satu) minggu, Ikbal akhirnya mampu menuntaskan karya tersebut dengan hasil yang memuaskan. 

“Sebenarnya banyak pejabat yang pesan, tapi karena Banten mau ultah jadi mau bikin sebagai kado," tuturnya. 

Menurutnya, Ikbal menggeluti seni ukir sudah cukup lama dan dipelajari secara otodidak. Meskipun memiliki keterbatasan dalam bicara, mendengar dan berjalan, namun Ikbal telah menghasilkan banyak karya yang bahkan telah dinikmati hingga pasar Internasional seperti Hongkong dan pasar Asia lainnya. 

“Kebanyakan pesanan dari pulau Jawa, ada juga dari Riau, dan daerah lainnya. Untuk pemasarannya, dibantu dari pihak desa juga," tukasnya. (Adv)