Buka Bersama Perhimpunan Tionghoa, Istri Gus Dur Ingatkan Kemajemukan Indonesia

Istri mendiang Presiden ke-4 Gu Dur, Shinta Nuriyah Abdurahhman Wahid buka puasa bersama Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor - Istri mendiang presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah, mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan toleransi antarumat beragama. Ajakan itu disampaikannya saat memberikan Tausyiah Kebangsaan dalam acara buka puasa bersama Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI). 

Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede

Bertema "Puasa adalah perisai keserakahan dan kemungkaran", acara yang diselenggarakna di BiglandOtel Sentul Suites & Convention, Sentul, Bogor, Jawa Barat, itu mengundang 1.000 kaum dhuafa, lansia, anak yatim dan penyandang disabilitas.

Sebelum mendengarkan tausyiah dari Sinta Nuriyah, seniman Iwenk Fals melantunkan selawat Yalal Wathon (Syubanul Wathon).

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Pemantauan Hilal Untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Saya itu sadar bahwa tinggal di Indonesia yang masyarakatnya majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa, kemudian di iIndonesia juga terdiri dari berbagai agama, baik itu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, kita ini bersaudara,” kata Shinta Nuriyah.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

“Jadi, semua yang kita sebut tadi baik, suku, agama, itu tinggal di mana? Indonesia. Kalau orang tadi yang saya sebutkan tadi tinggal di Indonesia, maka mereka itu apa? Saudara,” ujarnya.

Menurut mantan ibu negara itu, wajah rakyat Indonesia sekalipun berbeda-beda tetap satu nusa satu bangsa dan satu bahasa, dan itulah yang dirangkum dalam semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.

“Maka kalau mereka itu saudara apakah boleh kita saling menghina, menghujat, dan rebutan? Boleh, asal tidak memecah belah bangsa dan negara Indonesia,” katanya.

Ilustrasi/ Aksi protes korban intoleransi beragama di Indonesia beberapa waktu lalu

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy

Selain itu, ia turut meminta masyarakat agar senantiasa menigkatkan ibadah puasa, dengan menahan lapar, menahan nafsu dan juga meningkatkan kejujuran, serta kepekaan sosial, dan menurutnya puasa dapat mengajarkan akhlak dan budi pekerti yang jujur.

Pada kesempatan itu, panitia juga mengadakan acara penyerahan bantuan untuk penyandang disabilitas dan anak yatim berupa 2 kursi roda, 10 tongkat untuk tuna netra, 10 tas INTI untuk tuna wicara, 100 meja lipat komputer dari Olympic, dan 50 lemari box plastik dari Napoly.

Ketua Umum Perhimpunan INTI Teddy Sugianto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Sinta Nuriyah. Ini merupakan acara kedua Buka Puasa bersama INTI dengan Sinta Nuriyah setelah kemarin di Jagakarsa. Acara sore ini juga sekaligus menjadi penutup rangkaian Sahur Keliling dan Buka Puasa Shinta Nuriyah Wahid pada tahun 2024.

“Kami doakan Ibu Shinta dan semua yang hadir diberi kesehatan, umur panjang dan rezeki berlimpah, sehingga dapat bertemu kembali tahun depan di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ,” kata Teddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya