Senjata Makan Tuan bagi Marquez di MotoGP Austria

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez
Sumber :
  • twitter.com/marcmarquez93

VIVA – Skenario menegangkan tersaji di MotoGP Austria, Minggu 11 Agustus 2019. Andrea Dovizioso harus berjuang keras, menekan Marc Marquez demi meraih podium terdepan di Red Bull Ring.

Dovi yang menang setelah melakoni drama di tujuh putaran terakhir. Marquez pun harus rela kehilangan tempat di posisi terdepan setelah Dovi menyalipnya.

Kesialan ini sebenarnya menimpa Marquez karena strateginya sendiri. Marquez mengakui, ada kesalahan yang dilakukan ketika bersaing dengan Dovi.

Sejak awal, The Baby Alien memang ingin mempermainkan Dovi di beberapa sektor sirkuit.

Bukan dengan kecepatan, tapi Marquez ingin membuat Dovi terbuai dengan keahliannya dalam urusan memainkan rem. Sebab, Marquez tahu motor Desmosedici milik Dovi tak lihai saat melewati tikungan.

Marquez juga sadar, Desmosedici begitu kuat di lintasan lurus. Maka dari itu, bermain dengan rem menjadi pilihan Marquez untuk menjaga jarak.

"Enam hingga tujuh putaran terakhir, dia bersaing ketat dengan saya. Dia memacu motornya di lintasan lurus dan mengerem dengan efektif saat keluar tikungan. Saya lebih kuat dalam urusan rem, tapi jujur banyak risiko yang muncul," ujar Marquez dilansir Crash.

Dengan strategi tersebut, Marquez merasa harus menekan kemampuannya hingga batas maksimal. Namun, dia enggan bermanuver di luar batas karena berpotensi kehilangan tempat terdepan.

"Rasanya seperti saya punya kesempatan yang kecil memenangkan balapan," kata Marquez.

Strategi Marquez malah berbalik menggigitnya. Dovi justru mampu mengambil posisi terdepan dan memenangkan balapan.

Ternyata, Dovi menggunakan strategi Marquez untuk merebut tempat terdepan. Pembalap asal Italia tersebut membaca gestur Marquez saat ingin memainkan rem.

Dovi sadar, menyalip Marquez di tikungan sangat berisiko. Bisa saja, Dovi melakukannya. Namun, posisi terdepan hanya akan dirasakan Dovi dalam kurun waktu yang singkat.

"Bicara pembalap seperti Marc, pasti mengerem di momen terakhir. Lalu, dia memotong di dalam dan mengatur remnya. Andai saya menyalipnya secara langsung (di trek lurus) dan mempertahankan jarak, semua bisa dikontrol dengan sempurna, itu terjadi dua kali," terang Dovi.

Ada keberuntungan pula yang menaungi Dovi. Sebab, di tikungan terakhir, Marquez melebar. Insiden itu terjadi, karena Marquez merasa motornya hampir saja membentur Desmosedici tunggangan Dovi.