Atlet eSports Asian Games 2018 Dijamin Bebas Doping

KOnferensi pers Esport.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Donny Adhiyasa

VIVA – Cabang olahraga eSports mendapatkan panggung untuk pertama kali pada pertandingan di Asian Games 2018. Namun, olahraga ini hanya menjadi demonstrasi yang berarti peraih medali tidak dihitung dalam klasemen.

Pada Asian Games 2018, eSports memperlombakan enam nomor, yakni Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan Starcaft II. Cabang olahraga ini diikuti 18 negara.

Ketua Asosiasi eSport Indonesia (IeSPA) Eddy Lim menjamin para atlet yang berlaga di Asian Games 2018 tak ada yang menggunakan doping. Menurutnya, para atlet eSport juga harus melewati tes anti-doping.  

"Saya belum pernah mendengar adanya atlet eSport yang berlaga di Asian Games 2018 menggunakan doping. Saya juga tidak melihat adanya tanda-tanda mereka menggunakan itu," kata Eddy Lim dalam konferensi pers di MPC Asian Games, Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 29 Agustus 2018.

"Seperti yang saya lihat, mereka seperti para atlet olahraga lainnya. Tentu saja, sebelum bertanding kami sudah melakukan tes anti-doping," tambahnya.

Sukses di Asian Games 2018, eSports kini berencana dipertandingkan dalam SEA Games 2019 di Filipina. Selain itu, Federasi Olahraga Elektronik Asia (AESF) juga sedang berusaha agar eSports bisa dipertandingkan di Olimpiade 2020 dan Asian Games 2022.