300 Anak Indonesia Tapaki Mimpi Jadi Atlet Nasional

Acara Bridgestone Olympic a GO GO! bertema ‘AwaliDenganMimpi’.
Sumber :
  • VIVA / Yudha Pratama

VIVA – Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia selalu memunculkan bibit-bibit unggul di dunia olahraga. Dan demi melestarikan tradisi tersebut, perusahaan ban asal Jepang, Bridgestone menggelar acara ‘Bridgestone Olympic a GO GO!’ yang bertema ‘AwaliDenganMimpi’.

Pada acara yang digelar di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu 4 Mei 2019, Bridgestone mencari bibit-bibit muda di bidang olahraga dalam empat cabang olahraga yang berbeda. Yaitu bulutangkis, futsal, basket, dan angkat besi. Mereka mengundang 300 anak dari beberapa sekolah, klub olahraga dan komunitas di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mengikuti coaching clinic.

Acara ini tak main-main. Sebab, mereka mengundang sejumlah atlet nasional, seperti lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan; asisten pelatih Timnas Futsal, Wahyu Triyanto; mantan atlet basket nasional, Romy Chandra; dan mantan pebulutangkis ganda campuran, Lilyana Natsir, untuk memberikan ilmunya di acara ini.

Tak ketinggalan, ganda campuran peringkat 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Laura Aurelia Dinda, perenang difabel yang meraih medali emas di kejuaraan renang dunia, juga hadir untuk memberi motivasi.

“Kami sangat antusias dapat menggelar ajang bagi bibit-bibit muda di komunitas lokal Indonesia. Meraih kesuksesan bukan hal yang tak mungkin, tetapi tentunya membutuhkan ketekunan, tekad kuat, kerja keras, disiplin dan integritas tinggi," ujar Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, Akihito Ishii.

"Kami percaya melalui coaching dan pendampingan dari atlet olahraga nasional dan internasional, generasi muda akan menjadi lebih percaya diri dan terinspirasi dalam mengejar impian mereka," lanjutnya.

Diungkapkan Eko Yuli, acara ini dianggapnya sangat baik dalam membantu mencari bibit atlet Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki banyak bibit di daerah yang belum terasah.

"Tadi saya mengajarkan sedikit teknik dasar dan memperkenalkan lagi kalau angkat besi ini lebih gampang karena terukur. Siapa yang kuat dia menang," kata Eko.

"Yang jelas poinnya kita kasih motivasi dari yang kita alami selama bermain. Saya juga kasih tahu kiat-kiat dasar basket dan komunikasi sebagai tim," tambah Romy.