Olahraga Ini Selalu Menyumbang Medali untuk Indonesia

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan latihan di Mess Klini, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Terpilihnya ketua umum Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI), Rosan Roeslani menjadi Chef de Mission kontingen Indonesia dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020, tidak terlepas dari pretasi yang selalu diberikan oleh cabor tersebut.

Dalam kesempatannya, Ketua Umum NOC, Raja Sapta Oktohari mengungkapkan alasannya memilih Rosan sebagai CdM, adalah karena cabor angkat besi sudah terkualifikasi untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

"Yang terpilih sebagai CdM kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, adalah ketua umum cabang olahraga angkat besi, Rosan Roeslani. Karena, untuk saat ini cabor angkat besi sudah qualified ke Olimpiade," ujarnya di Jakarta belum lama ini. 

Cabang olahraga angkat besi sudah dikenal akan prestasinya, saat tampil di setiap olimpiade. Cabor angkat besi diketahui tampil pertama kali di Olimpiade Sydney, tahun 2000 silam. Saat itu, Indonesia mendapat dua medali perunggu melalui Sri Indriyani dan Winarti Binti Slamet, serta satu medali perak melalui Raema Lisa Rumbewas.

Kemudian pada Olimpiade Athens 2004, cabor angkat besi menyumbang lagi medali satu medali perak melalui Raema Lisa Rumbewas. Setelah itu, tahun Olimpiade tahun 2008 yang digelar di Beijing, angkat besi berhasil meyumbang dua medali perunggu yang diraih oleh Eko Yuli Irawan dan Triyatno.

Di Olimpiade selanjutnya tahun 2012 di London, Eko dan Triyatno kembali menyumbang masing-masing medali perunggu dan medali perak. Olimpiade Rio 2016, atlet andalan Indonesia Eko menyumbang medali perak. Namun saat itu, Eko tidak sendiri. Rekan satu timnya, Sri Wahyuni Agustiani juga mampu menyumbangkan medali perak bagi kontingen Indonesia. 

Sejak saat itulah, cabang olahraga angkat besi menjadi cabang andalan Indonesia, karena mampu meyumbangkan medali di setiap keikutsertaannya dalam ajang olahraga terbesar di dunia itu.