SEA Games 2017, Tantangan Pertama PRSI Era Anindya Bakrie

Ketua Umum PRSI, Anindya Novyan Bakrie (kanan), bersama Ketua KONI, Tono Suratman.
Sumber :
  • Dokumentasi PRSI

VIVA.co.id – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) baru saja mengukuhkan susunan pengurus masa bakti 2016-2020. Dengan demikian, kabinet Anindya Novyan Bakrie secara resmi bekerja mulai Rabu 11 Januari 2017.

Banyak pekerjaan yang menanti PRSI era Anin. Namun, PR paling besar PRSI saat ini adalah sukses di SEA Games 2017, Malaysia.

Seperti diketahui, prestasi tim akuatik Indonesia di pentas SEA Games menurun dari tahun ke tahun. Pada SEA Games 2015 lalu, Indonesia hanya meraih dua emas.

Padahal, di edisi sebelumnya, Indonesia menyabet lima medali emas. Dan pada SEA Games 2011, Indonesia bisa meraih enam medali emas dari olahraga akuatik.

"Kami harus siap menyambut SEA Games yang sesaat lagi digelar. Kami harus memilih mana cabang olahraga akuatik yang harus dimaksimalkan. Selain itu, kami juga harus berkoordinasi dengan beberapa pihak, seperti Satlak Prima," kata Anin saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebenarnya, sudah ada langkah positif yang diambil oleh PRSI demi meningkatkan prestasi olahraga akuatik Indonesia. Salah satunya dengan mendatangkan pelatih polo air asal Serbia, Milos Sakovic.

Serbia memang punya rekor bagus di polo air. Pada Olimpiade 2016 lalu, mereka berhasil menyabet medali emas di polo air.

"Harapannya ada prestasi dari polo air, loncat indah, renang indah, dan renang. Pencapaian Indonesia harus lebih baik dari sebelumnya. Indonesia juga tak boleh meraih hasil buruk di Asian Games," terang Anin. (one)