Tatap Olimpiade, Tim Bulutangkis Jalani Karantina di Kudus

Pebulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/ama/16

VIVA.co.id – Persiapan tim bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Brasil telah memasuki fase puncak. Deretan penggawa skuad Merah Putih ini pun kini tengah menjalani program karantina dalam lima hari kedepan di Kudus, Jawa Tengah.

Rombongan yang tiba pada Senin siang, 11 Juli 2016 langsung difokuskan untuk segera memaksimalkan kondisi mereka guna melahap sejumlah program yang telah dijadwalkan selama berada di karantina. Training camp di Kudus tersebut bertujuan untuk memantapkan persiapan atlet jelang pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

“Pada program karantina ini, kami akan melakukan simulasi selama di olimpiade nanti. Jadi suasananya dibuat seperti di Olimpiade, dimana atlet akan tinggal di athlete village dan mereka harus menyesuaikan diri dengan jadwal selama di sana,” ungkap Manajer tim bulutangkis Olimpiade 2016, Rexy Mainaky yang dikutip situs PBSI.

“Setiap sektor sudah menentukan jadwal dan program selama karantina. Selain latihan fisik dan teknik, mereka juga akan ada sesi diskusi bersama psikolog olahraga, analisa video pertandingan, dan berbagai program lainnya,” tegas Rexy yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Sebanyak sembilan atlet pelatnas yang lolos ke Olimpiade, menginap di Wisma Ploso, mereka adalah Linda Wenifanetri (tunggal putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

Ini merupakan rangkaian program karantina pertama, setelahnya itu tim bulutangkis juga akan menjalani program karantina di Sao Paulo, Brasil, mulai tanggal 28 Juli 2016 mendatang.

Dituturkan Rexy, ia berharap para atlet mampu menjaga konsentrasi dan fokus di program karantina, apalagi Olimpiade semakin dekat. Oleh karenanya, dipilihlah kota Kudus sebagai tempat karantina yang lokasinya jauh dari Jakarta dan fasilitas lapangan bulutangkis serta penginapannya yang dinilai sangat memadai.