Li Yong Bo Blak-blakan Soal Menurunnya Prestasi China

Pelatih Kepala Tim Bulutangkis China, Li Yongbo bersama Chen Long
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Menurunnya prestasi tim bulutangkis China di ajang Olimpiade Rio 2016 menjadikan sorotan tajam pada sosok pelatih kepala skuat Negeri Tirai Bambu, Li Yong Bo. Figur sentral pembinaan bulutangkis China ini kini terus menuai banyak kritikan karena hanya mampu merebut 2 keping medali emas dari Rio.

Satu fakta paling besar yang bisa disimak sepanjang berlangsungnya laga bulutangkis di Olimpiade Rio ini adalah telah benar-benar runtuhnya dominasi China sebagai salah satu negara penguasa prestasi di kancah tepok bulu internasional.

Li Yong Bo pun sempat bereaksi keras usai munculnya kritikan di dunia maya yang menuntutnya untuk mundur sebagai "panglima" armada Chen Long cs.

"Kadang-kadang Anda kuat, kadang-kadang Anda jatuh kembali. Indonesia pernah kuat dan Denmark juga, China yang bangkit namun para juara akhirnya pensiun dan generasi berikutnya muncul perlahan-lahan," tegas Yong Bo, dikutip China.org.cn.

"Badminton berkembang di semua sisi. Tapi tidak ada gunanya menilai kemajuan orang lain, itu soal berkonsentrasi pada Anda sendiri," tambah mantan pemain spesialisasi ganda tersebut.

Sebagai pemilik medali emas di semua nomor pada Olimpiade London 2012 sebelumnya, tim Negeri Tirai Bambu ini hanya mampu membawa pulang torehan 2 emas (tunggal/Chen Long dan ganda putra/Zhang Nan-Fu Haifeng) dan 1 perunggu (ganda campuran/Zhang Nan-Zhou Yunlei) saja.

"Ini adil untuk mengatakan kami memiliki lebih banyak kesulitan daripada sebelumnya, hal ini normal. Tapi China masih akan memiliki pemain top yang akan bersaing di masa depan, karena kami memiliki banyak junior dan setelah Olimpiade ini generasi berikutnya akan menjadi kuat," ujarnya.