Viral Video Suami Bongkar Kuburan Istri, Alasannya Mengejutkan
- U-Report
VIVA – Kehilangan orang yang paling dicintai tentu meninggalkan luka. Itulah yang akan dirasakan sepasang suami istri, jika salah satu dari mereka lebih dulu meninggalkan untuk selama-lamanya. Apalagi jika pasangan kita meninggal tanpa kita ketahui cara dan proses pemakamannya seperti apa.
Seperti yang terjadi baru-baru ini di Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang. Di mana sangat berdukanya seorang suami saat kehilangan sang istri meninggal akibat terpaparnya virus Covid-19.
Dimana, jika jenazah dinyatakan positif Covid-19 maka pihak rumah sakit tidak memberikan izin agar jenazah tidak diantarkan ke rumah duka untuk dimandikan dan disalati. Tapi justru sebaliknya, para jenazah yang dinyatakan positif Covid-19 akan dibawa langsung ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Sudah jelas dikatakan berulang kali oleh pihak rumah sakit, tim kesehatan serta pemerintah, tujuannya dilakukan hal ini karena untuk menjaga protokol kesehatan. Sesungguhnya pasien yang meninggal karena Covid-19 harus diperlakukan berbeda dengan jenazah pada umumnya. Selain berisiko menularkan, hal itu juga bisa mengancam keselamatan nyawa orang lain jika tertular.
Terutama untuk mereka yang berada di garda terdepan, seperti tim penggali kubur, tim kesehatan dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, kekhawatiran juga muncul jika virus ini akan menular ke pihak keluarga. Tapi rupanya hal ini tidak berlaku bagi Roni, salah satu warga Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang.
Di mana pada video unggahan yang dibagikan ulang oleh @Tangerang.Terkini, terlihat jika Roni membongkar kembali makam sang istri yang bernama Asiah yang sudah dimakamkan sejak tujuh hari lamanya. Usut punya usut, ternyata Roni punya alasan yang kuat mengapa dirinya begitu kekeh ingin melakukan hal tersebut.
Ahmad, selaku Ketua RT 18 Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, mengatakan, alasan mengapa Roni menggali kembali kuburan istrinya Asiah lantaran masih ada uneg-uneg dalam hatinya. Hal tersebut dikarenakan, setelah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Rumah Sakit, jenazah sang istri tidak diantarkan ke rumah duka untuk dimandikan dan disalati.
Sontak saja sang suami kesal, kecewa dan juga menyayangkan hal ini. Karena petugas medis langsung membawa jenazah istrinya ke tempat pemakaman umum dan dikuburkan di sana dengan alasan almarhumah pasien Covid-19.
Keinginan suami dan keluarga hanya satu, yaitu ingin almarhuma dimandikan terlebih dahulu lalu disalati baru kemudian dimakamkan.
"Meski dinyatakan sebagai jenazah yang terpapar positif Covid-19, namun anehnya sampai dengan tujuh hari setelah dimakamkan, pihak rumah sakit tidak juga memberikan surat resmi hasil laboratorium bahwa almarhumah meninggal dan positif Covid-19," kata Ahmad selaku RT setempat.
Kondisi ini tentu membuat hati Roni resah dan gelisah, karena istri yang dicintainya dikuburkan tidak dengan cara sewajarnya seperti disalati dan dimandikan. Hal itulah yang menyebabkan keganjalan dalam hati Roni.
Oleh karena itu, Roni dan keluarga memutuskan untuk membongkar kembali makam sang istri setelah berada di liang lahat selama tujuh hari lamanya. Setelah itu mereka melakukan proses pengurusan jenazah dengan cara semestinya, yaitu dengan memandikan dan menyalatinya lalu memakamkannya kembali di kuburan yang sama.
Pada akhirnya suami dan pihak keluarga merasa lega dan mengikhlaskan kepergian istrinya. Dari video tersebut tak sedikit yang berkomentar positif, negatif dan sebagian juga ada yang tidak percaya adanya Covid-19.
"Itu yg buat kami masyarakat tidak percaya akan covid 19, pihak RS mensabotase data pasien yg tidak covid menjadi covid, sungguh kejam fitnah dunia," tulis encang_iyo
"Mau menghadap Allah sebaiknya harus bersih .. di mandikan dan di solatin , orng Islam pasti paham lah," ujar she_angels15
"Kesian buat para keluarga nya tau,, di bilang covid tapi ga jelas pengakuan dari rs nya. Coba keluarga lo yg di giniin gimana perasaan nya," kata ahmad.sofyannn