200 Tulang Belakang Manusia Tergantung di Pantai Selatan Peru

Ilustrasi tulang
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebuah tim peneliti internasional yang bekerja di lembah Chincha di Pantai Selatan Peru menemukan adanya 200 rangkaian tulang belakang manusia yang terikat di tiang alang-alang. 

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Dalam penemuan tersebut, para arkeolog mengatakan bahwa sekumpulan tulang yang terikat itu adalah tulang belakang yang membentuk area yang dikenal sebagai chullpa. Chullpa sendiri adalah kuburan penduduk asli wilayah tersebut di mana tulang-tulang itu diikatkan pada tiang.

Melansir dari laman CNN Amerika, Rabu 2 Februari 2022, temuan yang terdiri dari tulang manusia ini berasal dari masa ratusan tahun yang lalu. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Arkeolog Antiquity, tulang belakang yang ditemukan di tiang-tiang diprediksi diletakkan antara tahun 1450-1650 saat peradaban Inca berlaku di sana.

Pendingin Udara Ini Bisa Mendeteksi Pergerakan Manusia

Jacob L. Bongers, penulis utama dalam studi tersebut mengungkapkan bahwa pada situasi saat itu ada terjadi epidemi dan kelaparan yang membinasakan penduduk asli Chincha tersebut.

“Epidemi dan kelaparan menghancurkan penduduk setempat,” ujar Bongers.

Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

Sebelum kedatangan orang Eropa, Lembah Chincha sendiri telah menjadi rumah bagi kerajaan Chincha dari tahun 1000 sampai 1400. Bahkan telah membentuk aliansi dengan kekuatan Kekaisaran Inca yang kuat. 

Namun ketika penjajah Eropa berhasil menyapu bersih wilayah tersebut, populasi warga di sana berkurang dan menurun dari 30.000 kepala keluarga pada tahun 1533 menjadi hanya 959 pada tahun 1583.

Bongers, seorang peneliti senior di bidang Arkeologi di University of East Anglia di Inggris juga sempat mendokumentasikan penjarahan ratusan kuburan di wilayah tersebut dalam penelitiannya sebelumnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya