Apple Tolak Aplikasi 'Wajah Yesus' di iPhone

VIVAnews - Apple baru-baru ini menolak sebuah aplikasi yang berpotensi menuai kontroversi. Sebuah aplikasi bernama 'Me So Holy' ditolak masuk ke App Store karena dinilao berbau SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan).

Aplikasi Me So Holy bisa menimbulkan kontroversi karena aplikasi tersebut memungkinkan seseorang untuk menggantikan wajah Yesus dengan wajah pengguna iPhone.

Oleh karenanya aplikasi tersebut dianggap melanggar perjanjian standar yang dipersyaratkan oleh Apple dengan para developer atau pengembang aplikasi.

"Aplikasi yang ditampilkan tidak boleh mengandung konten atau materi (teks, grafik, gambar, foto, dan lain-lain) yang berbau pornografi, menyerang, atau memfitnah, atau konten dan materi yang dirasakan pertimbangan Apple, bakal mengundang keberatan pengguna iPhone atau iPod Touch," demikian bunyi perjanjian yang disyaratkan oleh Apple.

Penolakan Apple jelas mengundang kekecewaan dari pembuat aplikasi Me So Holy. "Saya pikir, Apple terlalu sensitif, dan sangat mengecewakan karena ternyata perusahaan sekreatif Apple, menolak aplikasi yang begitu positif dan mengasyikan," kata Benjamin Kahle, developer Me So Holy melalui blog di situsnya.

Sebelum ini, Kahle juga pernah membuat aplikasi yang diterima oleh iPhone tanpa hambatan, yakni aplikasi Animalizer. Melalui aplikasi itu, pengguna iPhone bisa menyelipkan foto seseorang ke dalam tubuh atau postur binatang.

Sekitar dua pekan lalu, Apple mengumumkan bahwa sampai saat ini sudah sekitar 1 miliar aplikasi yang diunduh dari App Store oleh jutaan pengguna iPhone atau iPod Touch. Hingga kini tak kurang dari 35 ribu aplikasi terkumpul di App Store.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024