Ekonomi RI Bisa Tumbuh Sesuai Target Tahun Ini, Asalkan...

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 sebesar 5,07 persen. Pertumbuhan tersebut masih di bawah target yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 5,2 persen, meskipun demikian menjadi yang tertinggi sejak 2014.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menilai, pertumbuhan ekonomi RI sebenarnya bisa mencapai target yang ditetapkan. Asalkan, beberapa faktor pendorong ekonomi harus diperhatikan oleh pemerintah.

David menjelaskan faktor pertama yang harus didorong adalah peningkatan daya beli masyarakat dari kenaikan harga komoditas yang terjadi. Dampak dari faktor ini terutama dirasakan penghasil komoditas di luar Jawa.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

"Selain itu adanya wealth effect, terutama di luar Jawa yang cenderung baik dari peningkatan daya beli masyarakat segmen menengah atas dari kenaikan harga saham dan obligasi," ujarnya kepada VIVA, Selasa, 6 Februari 2018.

Ia melanjutkan, faktor lainnya adalah adanya kenaikan daya beli segmen bawah yang terindikasi dari meningkatnya belanja sosial dan belanja desa oleh pemerintah. Diikuti dengan adanya stabilitas harga yang diatur pemerintah khususnya bahan pokok. 

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Selanjutnya, menurut David acara-acara besar yang bakal diselenggarakan pada 2018 juga diharapkan dapat mendorong tingkat konsumsi masyarakat. Sehingga dapat menjadi faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun ini

"Adanya event-event besar seperti pertemuan tahunan World Bank-IMF di Bali, ASEAN Games, serta Pilkada harapannya dorong konsumsi masyarakat," jelasnya.

Faktor terakhir menurut David adalah iklim ekspor dan investasi yang diharapkan terus membaik. Menurutnya, investasi akan membaik di tahun ini karena perbaikan dari sisi peringkat kemudahan berbisnis yang diterbitkan Bank Dunia.

"Investasi diharapkan lebih baik karena perbaikan peringkat. Kemungkinan Moody's akan naikkan satu notch lagi di atas investment grade," tambahnya.

Laporan: Arrijal Rachman

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya