Karyawan, Celah Hacker Lakukan Serangan Siber Besar-besaran

Pesan hacker anonymous melalui akun Twitter.
Sumber :
  • twitpic.com

VIVA – Chief Security Officer Blackberry, Alex Manea mengatakan, serangan siber pada tahun ini lebih besar daripada tahun lalu. Ia melihat bahwa serangan siber seperti ransomware WannaCry yang menyerang sejumlah negara pada 2017 menjadi awal dari serangan siber berikutnya.

Menurutnya, penggunaan sistem keamanan versi lama dan sulit untuk diganti merupakan salah satu penyebab mudahnya hacker atau peretas mengacak-acak sistem keamanan IT. Hal ini bisa berimbas pada aksi peretasan berikutnya yang lebih dahsyat.

Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai pihak menyadari akan ancaman serangan siber baru. Mereka mulai membuat serta menerapkan solusi keamanan yang lebih modern. Tapi, menurut Alex, butuh waktu lama untuk menghentikan dan memperbaharui semua sistem terdahulu.

Ilustrasi hacker.

"Pada saat yang sama peretas menjadi semakin canggih dan memiliki lebih banyak alternatif melakukan serangan siber. Dari membangun ransomware 5 atau memasang serangan DDoS6 serta minta tebusan Bitcoin. Mereka ini bisa jadi bekerja dengan organisasi kriminal atau bahkan pemerintah negara lain," kata Alex, dalam keterangannya, Rabu, 28 Februari 2018.

Ia lalu memberikan sebuah pemaparan bahwa kebanyakan departemen IT salah mengira dengan berusaha melakukan pencegahan serangan pada bagian eksternal. Karena, Alex mengingatkan, sebenarnya pembobolan data dan serangan peretas dilakukan secara internal, dalam hal ini karyawan menjadi titik terlemah.

Alex mengatakan bahwa jika karyawan perusahaan tidak tahu bagaimana menggunakan teknologi keamanan yang disiapkan departemen IT, atau yang paling sederhana mereka tidak menyadari peranan penting dari departemen IT, maka keamanan yang telah disiapkan akan menjadi sangat sia-sia.

Karyawan malas bekerja.

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Ruko, Karyawan: Korban Tinggal Bersama Pacarnya

Alex memprediksi bahwa ke depannya, kemungkinan besar, titik ini yang terus diserang hacker. Ia pun menyarankan perusahaan untuk melakukan simulasi serangan sibernya di internalnya sendiri.

"Anda bisa menghabiskan seluruh waktu Anda membangun dan membeli sistem yang Anda percaya akan menghentikan penyusup di jalurnya. Namun, sampai Anda membawa langsung seorang peretas profesional dan membiarkan mereka untuk mensimulasikan serangan siber nyata (termasuk teknik pengayaan dan teknik sosial lainnya), baru Anda dapat mengetahui seberapa aman sistem Anda sebenarnya," tuturnya.

Digosipkan Mualaf, Celine Evangelista Berangkatkan Umrah Karyawannya Secara Gratis
Smelter timah di Kepulauan Bangka Belitung yang disita Kejaksaan Agung

Tersandung Kasus Korupsi, Lima Smelter Timah di Babel PHK Ribuan Karyawan

Lima perusahaan pengelola smelter timah di Kepulauan Bangka Belitung melakukan PHK terhadap sekitar 1.000 orang pekerjanya usai tak beroperasi karena tersandung korupsi

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024