- http://www.gomuda.com
VIVA – Tahun 2017 lalu tercatat ada 27 kota di seluruh dunia yang dianggap ramah bagi para ekspatriat. Kota tersebut mencatat kemudahan dan memiliki banyak lapangan kerja bagi kalangan asing.
Dikutip dari Business Insider, Kamis 1 Maret 2018, 27 kota yang terpilih itu merupakan hasil Expat Explorer Survey yang dilakukan HSBC Expat bekerjasama dengan YouGov.
Dalam survei tersebut, terdapat 27.587 ekspatriat dari 159 negara yang berpartisipasi mengisi kuesioner online. Di mana setiap kota diwakili 90 responden ekspatriat.
Dari hasil survei tersebut, rata-rata global yang dikatakan orang-orang tentang peluang kerja yang fantastis di kota mereka adalah 25 persen.
Untuk itu, jika Anda ingin pindah ke luar negeri, sebaiknya segera pertimbangkan hal ini agar mudah mendapatkan pekerjaan.
Adapun kota-kota tersebut antara lain:
1. San Francisco, Amerika Serikat. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 57 persen.
2. London, Inggris. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 49 persen.
3. New York, Amerika Serikat. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 40 persen.
4. Dublin, Irlandia. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 34 persen.
5. Birmingham, Inggris. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 26 persen.
6. Los Angeles, Amerika Serikat. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 26 persen.
7. Hongkong, China. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 24 persen.
8. Riyadh, Arab Saudi. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 23 persen.
9. Manchester, Inggris. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 23 persen.
10. Zurich, Swiss. Para ekspatriat mengatakan peluang untuk bekerja di kota ini mencapai 23 persen.
Pemerintah Bakal Tambah Saham Freeport Jadi 61 Persen, Bahlil Buka-bukaan Pertimbangannya
Penambahan kepemilikan negara di saham Freeport menjadi 61 persen itu, bertujuan untuk makin menyejahterakan masyarakat Indonesia.
