Menteri Keuangan Sri Mulyani

Pemulihan Ekonomi Jangan Sampai Berbentuk "W"

VIVAnews - Perkembangan ekonomi global yang sudah mulai pulih, tidak menyurutkan upaya pemerintah bersikap hati-hati.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kondisi pemulihan ekonomi global yang masih rapuh ini perlu dipantau.
 
"Dalam upaya pemulihan ini kita butuh koordinasi kebijakan ekonomi, sebuah regulasi agar krisis keuangan dunia tidak lebih parah," kata Sri Mulyani disela-sela peringatan Hari Keuangan ke-63 di Departemen Keuangan, Senin malam, 2 November 2009.
 
"Sekarang harga minyak mulai kembali naik, jangan sampai kondisi pemulihan ekonomi ini berbentuk 'W'," katanya.
 
Namun demikian penerbitan surat utang Amerika Serikat dam negara-negara maju lain untuk menutupi defisit, tidak berpengaruh langsung ke Indonesia.
 
Dia mengingatkan bakal ada ekuilibrium baru dan dampak dari defisit yang meningkat cukup tajam dari negara-negara maju. Pada akhir 2009-2011 di mana pada puncaknya, maka ekspektasi tingkat suku bunga global, inflasi global, dan nilai tukar akan sangat dinamis.

"Itu saja yang harus kita waspadai," katanya.
 
Dalam momentum pemulihan perekonomian dunia ini, pemerintah menyertainya dengan program penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
 
"Jadi kebijakan pemulihan ekonomi harus sejalan bagaimana mengatur agar pertumbuhan ekonomi berkualitas dengan disertai triple track atau tiga tujuan seperti disampaikan Presiden, yakni Pro Growth, Pro Job dan Pro Poor," katanya.

Jubir Ungkap Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Megawati Diajak?
Hakim Konstitusi Arief Hidayat

Hakim Arief Tegur Keras Caleg yang Ikut Sidang via Daring di Dalam Mobil

Hakim konstitusi yang juga sekaligus ketua Panel III, Arief Hidayat, menegur salah satu caleg dari Partai Nasdem yang mengikuti sidang PHPU sengketa Pemilu Legislatif.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024