VIVAnews - Film 2012 yang digarap oleh sutradara Jerman Roland Emmerich itu sekarang menjadi kegemparan di sejumlah kota di Indonesia. Ribuan orang berduyun-duyun ke gedung bioskop untuk menyaksikannya. Pertama kali pergi bersama isteri ke gedung bioskop Cineplex 21 di Setiabudi Building, saya tidak mendapatkan tiket. Semua tiket ludes, bahkan hingga pertunjukan paling akhir selepas tengah malam. Kebetulan saat itu adalah malam Minggu.
Seminggu kemudian, saya datang kembali, tetap bersama isteri, untuk menonton film itu. Kali ini lumayan beruntung, karena akhirnya kami mendapatkan tiket. Tetapi, kami harus sedikit memendam rasa kecewa, karena mendapatkan tempat duduk persis satu baris sebelum deretan kursi yang paling depan, hanya beberapa meter saja dari layar. Selama film itu diputar, saya harus menonton film itu dengan sedikit mendongak. Usai menonton, leher saya terasa pegal-pegal.
Kenapa film ini mendadak menjadi kegemparan? Pertama, karena judulnya sendiri, 2012. Konon, itulah tahun yang diramalkan sebagai akhir dunia atau kiamat. Publik tentu penasaran, seperti apakah dunia kalau kiamat nanti datang. Kedua, ada komentar dari salah satu petinggi MUI, yaitu H Amidhan, bahwa film ini mengandung propaganda ‘agama’ tertentu. Maksudnya mungkin agama Kristen (saya tidak tahu, dari sudut mana film ini mengandung unsur propaganda Kristen; Roland Emmerich jelas seorang agnostik, dan tidak peduli dengan soal kekristenan).
Bahkan ada rumor bahwa film ini akan dilarang beredar, karena dianggap tidak ‘Islami’. Khawatir film ini tidak lagi beredar di pasaran, publik tak sabar untuk segera menontonnya. Sebuah media bahkan memberitakan bahwa di Bali, sejumlah penonton rela membeli tiket dengan harga dua kali lipat dari seorang calo.
Lebih jauh pendapat Ulil tentang film ini, klik di sini.
_________
* Ulil Abshar-Abdalla adalah mantan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Maya Manusia Nahdlatul Ulama. Ulil yang menyiapkan diri menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini sedang menyelesaikan program doktor di the Department of Near Eastern Languages and Civilizations, Universitas Harvard, Amerika Serikat.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Penyair Joko Pinurbo atau lebih akrab disapa Jokpin meninggal dunia di Yogyakarta. Puisi-puisi Jokpin bisa dinikmati bukan hanya oleh kalangan sastra tetapi juga umum.
Gus Fawait pun diminta agar bergerak melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan partai lain khususnya dalam menentukan siapa sosok yang akan mendampinginya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini prakiraan cuaca hari ini Sabtu 27/04/2024 untuk sebagian besar wilayah DKI Jakarta. Seperti
Idam Holid Harahap Penasehat hukum AY eks mantri Bank BUMN di Bandar Lampung menyampaikan, bahwa pengganti kerugian negara atas kasus yang menyeret kliennya.
Selengkapnya
Isu Terkini