SURABAYA POST - Jamaah yang akan mengikuti selamatan 7 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Selasa (5/1) malam di Ponpes Tebuireng Kec. Diwek Kab. Jombang diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Apalagi, panitia memang tidak membatasi jumlah peserta.
Pengurus Ponpes Tebu Ireng, Lukman Hakim, Senin (4/1) mengatakan, jumlah peserta sengaja tidak dibatasi karena selamatan 7 hari Gus Dur memang terbuka untuk umum.
“Seluruh lapisan masyarakat bisa menghadiri tahlil,” kata Lukman Hakim usai rapat panitia persiapan selamatan 7 hari Gus Dur wafat.
Agar selamatan lancar, panitia berkoordinasi dengan Polres Jombang terkait pengamanan. “Jumlah petugas keamanan yang ditugaskan saya serahkan kepada Polres Jombang,” katanya.
Untuk pengamanan, lanjut Lukman, pihaknya juga menerjunkan Banser serta santri Ponpes Tebuireng. Dalam acara tersebut sejumlah tokoh akan hadir di antaranya Emha Ainun Najib, KH Mustofa Bisri, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, dan Muspida Jombang.
Sementara hingga saat ini peziarah terus mengalir. Para peziarah berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai PNS, swasta, wiraswasta, sampai TNI dan Polri. Mereka juga datang tidak dari Jombang saja, namun berbagai daerah baik di Jatim maupun luar Jatim.
Sebagian peziarah ada yang mengambil tanah dan bunga di pusara Gus Dur, sehingga membuat tanah dan bunganya berkurang. Untuk itu pengelola makam melarangnya. Caranya, memasang tulisan larangan mengambil tanah dan bunga, memasang tali melingkar di pusara Gus Dur dengan jarak 3 meter.
Peziarah tidak boleh memasuki pagar pembatas. Selain itu, makam juga dijaga anggota Banser dan santri.
“Peziarah sekarang hanya bisa berdoa 3 meter dari pusara Gus Dur. Yang mengambil dan ketahuan ditangkap dan diminta mengembalikan lagi benda yang diambil dari pusara. Alhamdulillah dengan cara itu tanah dan bunga di pusara Gus Dur utuh,” kata Zainul santri yang ikut menjaga pusara Gus Dur.
Tak jauh dari pusara Gus Dur, kelompok pelukis dari Jombang dan Mojokerto menggelar pameran lukisan Gus Dur. Eko Utomo salah satu perupa yang ikut pameran mengatakan, semua lukisan yang dipamerkan potret Gus Dur. ‘Kegiatan ini untuk mengenang Gus Dur,” katanya.
Banyaknya peziarah juga membuat kaca pintu depan rumah KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) pecah terdesak massa dari kalangan ibu-ibu hendak berebut berjabatan tangan dengan Yenny Wahid, putri Gus Dur. Kaca yang pecah kini telah diganti baru.
Laporan: Bambang Sujarwanto
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Primitive Chimpanzee Kembali Gebrak Pentas Musik Malang Lewat Konser Tunggal
Malang
sekitar 1 jam lalu
Band cadas kawakan asal Malang, Jawa Timur, Primitive Chimpanzee akan kembali menggebrak pentas musik underground di kota kelahirannya lewat konser tunggal di MCC
9 Quote dan Kutipan Suhrawardi al-Mashriqi yang Banyak Menginspirasi Generasi Setelahnya
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Suhrawardi al-Mashriqi, atau Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah pemikiran Islam. Kontribusinya yang monumental dalam bidang fil
Mengintip Konsep Mistisme dalam "Kitab al-Muqawamaat" Karya Suhrawardi al-Mashriqi
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Suhrawardi al-Mashriqi, atau dikenal juga sebagai Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran Islam, terutama dalam bidang fils
Tak hanya di Tribun, Sang Kapten Rizky Ridho Dapat Dukungan Teman Kampusnya di UM Surabaya
Jatim
sekitar 1 jam lalu
Tak Hanya di Tribun, Aksi dukungan dengan memasang poster bergambar wajah Kapten Timnas Indonesia U 23 Rizky Ridho juga dilakukan oleh puluhan mahasiswa UM Surabaya...
Selengkapnya
Isu Terkini