VIVAnews – Teror bom mewarnai musyawarah daerah luar biasa Partai Demokrat Lampung. Menurut Kepala Satuan Samapta Kepolisian Lampung, Ajun Komisaris Ahmad David mengatakan ancaman disampaikan pada Manajer Hotel Sheraton, Robbi, yang lantas dilaporkan ke polisi pukul 8.55 WIB.
Satu unit Brimob Kepolisian Lampung dikirimkan untuk menyisir lokasi. ”Setelah disisir, tidak ada bom yang dimaksud,” katanya.
Meski demikian, katanya, polisi akan tetap berjaga hingga acara itu usai. Akibat adanya teror bom, polisi memperketat jalannya acara.
Acara yang sebelumnya dinyatakan terbuka untuk diliput wartawan menjadi tertutup. Wartawan bahkan tidak boleh masuk gedung tempat musyawarah diadakan.
Salah seorang aktivis Partai Demokrat yang tak mau disebut namanya mengatakan pelarangan peliputan adalah kebijakan Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat. ”Sterilisasi ini murni kebijakan DPP,” katanya.
Musyawarah Partai Demokrat adalah puncak penyelesaian dari konflik internal partai di Lampung yang sudah berlangsung dua tahun pasca pemberhentian Thomas Aziz Riska sebagai ketua Partai Demokrat Lampung.
Laporan: Agusta Hidayat/Lampung.
Aktivis 98 Soroti Tantangan Geopolitik Dunia yang Makin Penuh Friksi
Aktivis 98 juga merasa senang dan bangga dengan kemampuan rakyat Indonesia dalam berdemokrasi.
