Perdagangan Saham

Indeks di Bursa Asia Sedikit Meningkat

VIVAnews - Indeks harga saham di bursa-bursa utama Asia mengalami sedikit peningkatan. Para investor tampak tidak begitu prihatin atas sejumlah laporan ekonomi terkini di Amerika Serikat (AS) yang terkesan bersifat ambigu di tengah pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam.

Pada akhir transaksi Rabu sore, indeks Nikkei 225 di Jepang masih bisa menguat 72,58 poin (0,7 persen) menjadi 10.754,16 kendati muncul kabar Menteri Keuangan Hirohisa Fujii menyatakan niatnya untuk mundur kepada Perdana Menteri Yukio Hatoyama. Pejabat berusia 77 tahun itu sempat menjalani perawatan di rumah sakit pada 28 Desember lalu.

Di bursa Hong Kong, indeks Hang Seng naik 186,17 (0,8 persen) menjadi 22.465,75. Begitu pula dengan indeks Kospi di bursa Korea Selatan, naik 0,6 persen menjadi 1.701,27.

Indeks di bursa Australia dan Singapura masing-masing naik 0,2 persen dan 0,5 persen. Sebaliknya, indeks Sensex di India melemah 0,1 persen.

Francis Lun, pengamat dari Fulbright Securities di Hong Kong menilai bahwa pada umumnya para investor kini optimistis bahwa dunia telah selamat dari tsunami keuangan. "Namun, para investor bisa menjadi khawatir dan pasar bisa anjlok bila laporan-laporan mengenai ekonomi AS terus menunjukkan kelemahan," lanjut Lun.

Dia merujuk kepada kesan ambigu yang ditunjukkan dalam sejumlah laporan terbaru ekonomi AS yang keluar baru-baru ini. Di satu sisi, tingkat pesanan di sektor manufaktur meningkat lebih dari dua kali lipat pada November lalu, namun pada bulan yang sama AS mengalami penurunan dalam tingkat penjualan rumah.

Negara-negara Asia yang bergantung kepada perdagangan selama ini menekankan belanja konsumen sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Namun prospek-prospek ekonomi di Asia masih terkait erat dengan AS - yang merupakan salah satu pasar utama bagi para pengekspor utama di Asia, terutama dalam produk otomotif dan elektronik.

Sementara itu, harga minyak di bursa New York untuk perdagangan Asia, Rabu siang waktu Singapura, belum juga berhasil masuk ke level US$82/barel. Dalam transaksi elektronik, harga minyak light sweet untuk kontrak Februari hanya naik 2 sen menjadi US$81,79/barel

Pada perdagangan mata uang, kurs dolar naik dari 91,70 yen menjadi 92,04 yen. Sedangkan kurs euro turun dari US$1,4363 menjadi US$1,4357. (AP)  
 

PAN soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Kami Nggak Pakai Jatah-jatahan
Ilustrasi Bank BTN

Jadi Korban Investasi Bodong, Nasabah BTN Disarankan Tempuh Jalur Hukum

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) alias BTN sempat viral dalam kasus dugaan dana nasabah yang hilang di rekening tabungannya.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024