SBY Tak Terburu-buru Ganti Direksi Pertamina

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih mengantongi nama-nama yang akan mengisi jabatan direksi Pertamina. Presiden justru tidak ingin terburu-buru mengeluarkan nama calon bos Pertamina tersebut.

"Bisa jadi (akhir bulan), tergantung presiden," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar. "Kalau presiden bilang, tidak usah terburu-buru. Waktu di PLN dulu dia dorong secepatnya, jadi kalau ini sedemikian harus matang sekali," katanya di Istana Negara, Jakarta, Jumat 8 Januari 2010.

Menurut Mustafa, nama-nama yang diajukan kepada presiden sudah melalui tahapan yang panjang. "(Nama) sudah matang, kan tahapannya kalau di tingkat tim evaluasi kita sudah, nama-nama tim evaluasi masuk pada menteri, empat menteri ini menilai untuk melihat kecocokan," ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar direksi Pertamina akan membengkak dari tujuh kursi menjadi 10 kursi. Saat ini, ketujuh direksi Pertamina adalah, Direktur Utama, Wakil Direktur Utama, Direktur Pemasaran dan Niaga, Direktur Pengolahan, Direktur Hulu, Direktur Keuangan, serta Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Namun, karena Karen Agustiawan merangkap sebagai Direktur Utama dan Direktur Hulu, maka jumlah direksi yang ada saat ini hanya enam orang.

Pemerintah sendiri telah mentargetkan perompakan susunan direksi Pertamina berlangsung pada pertengahan Januari 2010. Sebab, pergantian direksi perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut masuk dalam program 100 hari kerja Kementerian BUMN.

Zulhas Sebut Eko Patrio Pantas Menteri, Gerindra: Kami Senang-senang Saja
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 6 Mei 2024

Kejar Target 1 Juta Barel Minyak Per Hari, SKK Migas Perkuat Manajemen Rantai Pasok

SKK Migas) berkomitmen terus mengoptimalkan fungsi manajemen rantai pasok alias Supply Chain Management (SCM).

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024