Satgas Belum Ada Rencana Sidak Aulia Pohan

VIVAnews - Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum belum memiliki rencana untuk melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok. Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Tantowi Pohan, diketahui saat ini menginap di rutan itu.

"Kalau kita bilang-bilang kan namanya jadi bukan sidak," kata anggota Satgas, Mas Achmad Santosa, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 12 Januari 2010.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Selain Aulia Pohan, di rutan Mako Brimob juga ditahan terpidana KPK lain dan tersangka atau terpidana kasus-kasus teroris.

Mas Achmad menegaskan, tugas Satgas bukanlah melakukan sidak setiap hari. Satgas, lanjut dia, lebih fokus pada perbaikan sistem dalam lembaga pemasyarakatan itu. "Sehingga dapat berdampak pada seluruh rutan," jelas pria yang akrab disapa Ota itu.

Saat ini, Satgas sedang merumuskan rekomendasi kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memperbaiki kualitas lembaga pemasyarakatan di Indonesia. "Inti dari rekomendasi itu tidak jauh dari cetak biru pembaruan pemasyarakatan yang saat ini sudah dimiliki menteri," jelasnya.

Seperti diketahui sejumlah tahanan di Rutan Pondok Bambu mendapatkan fasilitas khusus di ruang tahanannya. Mereka adalah Artalyta Suryani, Darmawati Dareho, Ines, Ery, dan Aling.

Artalyta misalnya mendapat ruangan terpisah dengan tahanan lain dengan fasilitas mewah. Di dalam ruangannya yang besar, terpidana suap jaksa Urip Tri Gunawan itu terdapat televisi, kulkas, pendingin ruangan, dan meja kantor.

Selain menemukan perlakuan khusus kepada Artalyta, Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum juga menemukan kasus yang sama di blok lain. Aling, terpidana kasus narkotika, bahkan memiliki fasilitas karaoke, televisi, dan ruang lebih besar.

Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024