VIVAnews - Pansus angket Century DPR menengarai adanya mafia perbankan di Bank Indonesia (BI) terkait kasus Bank Century. Namun keberadaan mafia perbankan ini rupanya tak diyakini oleh Deputi Gubernur BI, Budi Rochadi. Ia meminta pansus angket Century DPR untuk membuktikan hal itu lebih lanjut dalam penyelidikannya, ketimbang bertanya pada dirinya.
"Pak Budi kan sudah cukup lama di BI. Apakah berdasarkan pengalaman Pak Budi, terdapat mafia perbankan di BI?" tanya Eva Kusuma Sundari, anggota pansus dari Fraksi PDIP, dalam rapat pemeriksaan pansus terhadap Budi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, tadi malam.
Eva rupanya menanti jawaban spontan Budi, karena menurutnya Budi tergolong lebih lugas dalam menjawab pertanyaan dibanding kebanyakan saksi lain yang sebelumnya telah diperiksa pansus.
Namun ternyata kali ini Budi tidak langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan pansus. Ia terdiam sesaat sebelum akhirnya mengaku bahwa ia tak yakin BI disusupi oleh mfia perbankan. Budi menjelaskan, ia tidak bisa secara otomatis menjawab ada atau tidak ada, karena hal itu harus dibuktikan terlebih dahulu oleh pihak penegak hukum seperti kepolisian dan KPK.
"Pada umumnya, saya rasa tidak ada (mafia perbankan). Saya tidak bisa memastikan secara tegas," kata Budi. Bagaimana pun, Budi tak menepis tentang kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan celah-celah peraturan di BI untuk melakukan kejahatan perbankan.
Budi pun mengaku bahwa aturan BI tidak cukup kuat, sehingga aturan-aturan tersebut justru dimanfaatkan oleh orang seperti Robert Tantular. Sebelumnya, Budi pun menyebut Robert sebagai rampok. "Robert itu rampok. Bapak percaya (data) saya atau rampok?" ujar Budi saat anggota pansus asal Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, mengkonfrontir perbedaan antara data Budi dengan data milik Robert.
Google Cloud Gelar Pelatihan Online
Google Cloud menyediakan platform pelatihan online bernama 'Cloud Skills Boost' bagi mereka yang ingin mengasah keterampilan di bidang teknologi.
