FTA China-ASEAN

Tarif 15 Sektor Industri Akan Dinego Kembali

VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat bersama lima menteri yang mengkoordinasikan pelaksanaan perdagangan bebas Asean-China (FTA) bersepakat akan mengirimkan notifikasi ke Sekretariat Asean guna melakukan penanguhan dan renegosiasi untuk sejumlah pos tarif.

Dalam draft kesimpulan itu, ada 15 sektor industri yang pos tarifnya siap dinegosiasi. Sektor itu adalah tekstil dan produk tekstil, makanan dan minuman, petrokimia, alat-alat dan mesin hasil pertanian, alas kaki, sintetik fiber, elektronika, kabel dan peralatan listrik, industri permesinan, besi dan baja, industri komponen manufaktur otomotif, kosmetik dan jamu, mebel dan furniture, Ban dan jasa konstruksi.

Komisi VI DPR RI juga bersepakat meminta pemerintah segera melakukan pembenahan dan memperkuat kelembaga dengan instansi lain. Instansi yang diminta itu seperti KADI, KPPI, BSN, BPEN, dan BPOM, dengan dukungan SDM yang kompeten dan profesional.

Komisi VI DPR RI berpendapat perlunya reformasi birokrasi yang berkaitan dengan dukungan anggaran terhadap keberadaan lembaga-lembaga tersebut perlu diperbesar.

Dalam rangka meningkatkan perlindungan pada industri dalam negeri menghadapi unfair trade Komisi VI juga mendesak supaya pemerintah bisa memperkuat dan memperluasĀ  penerpan SNI.

Cara ini bisa dilakukan, dengan mengajukan notifikasi penggunaan SNI ke WTO serta memperluas penerpanan SNI wajib untuk seluruh produk yang dimasukan dalam katergeri NT1 dan NT2, terutama yang berhubungan dengan keamanan, kesehatan, keselamtan dan lingkungan serta penggunaan labelasi dan optimalisasi instrumen subsidi, anti dumping countervailing duties dan berbagai strategi counter measures.

Sementara itu dalam upaya peningkatkan daya saing produk-produk nasional, Komisi VI DPR RI juga mendesak pemerintah cq Kementrian terkait untuk mempercepatĀ  :

- Perbaikan akses sarana dan prasaran (infrastruktur pendukung) seperti jalan dari sentra-sentra produksi ke pelabuhan utama (Hub) maupun pelabuhan pelabuhan feeder.

- Pelaksanaan asas cabotage dalam kepelabuhanan.

- Pembenahan ketersediaan pasokan energi listrik dan gas bagi kelancaran produksi nasional.

- Peningkatan efesiensi dan efektifitas produksi sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar utmanya dari RRC

- Peningkatan ikklim usaha yang kondusi antara lain melalui pemberian insentif ataupun subsidi ekspor perluasan, perturan investasi yang transparan efesien, dan ramah dunia usaha.

- Pengamanan pasar domestik, baik dengan meningkatkan pengawasan di borders points peredaran barang di pasar lokal maupun promosi penggunaaan porduksi dalam negeri

- Peningkatan kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi termssuk promosi pemasaran dan lobby bagi para pelaku usaha, baik di lingkungan BUMN maupun terutama di kalangan Koperasi dan UKM, dalam rangka mendorong penguatan ekspor nasional.

- Pemberian insentif fiskal dan subsidi bunga pada sektor industri yang terkena dampak FTA.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
Rizky Nazar dan Syifa Hadju

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024