Jadi Ketua IAEI, Sri Mulyani Ingin Ekonomi Syariah Sejahterakan Umat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Dokumentasi kementerian keuangan.

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terpilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) periode 2019-2023. Pemilihan dilakukan secara langsung oleh Dewan Pengurus IAEI dalam Muktamar yang diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2019 di Jakarta. 

Potensi Wakaf RI Tembus Rp 180 Triliun, Begini Caranya Bisa Bantu Genjot Ekonomi Berkelanjutan

Sri pun mengatakan, amanah tersebut merupakan penghargaan yang berharga baginya. Sebab, dipercaya untuk menjalankan organisasi ini empat tahun ke depan. 

"Dengan penuh kerendahan hati dan kesungguhan saya akan berusaha mewujudkan harapan tersebut," ujar Sri dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 24 Agustus 2019. 

OJK Sebut Keuangan Syariah Belum Optimal Dukung Industri Halal RI

Dia pun memaknai kepercayaan tersebut sebagai suatu harapan dari IAEI untuk dapat membagi pengalaman dan pengetahuannya selama menjadi profesional ekonom baik di Indonesia maupun secara global. 

Pengalaman tersebut dapat diimplementasikan untuk memajukan dan meningkatkan peran ekonom-ekonom Islam di Indonesia. Dalam upaya memajukan kesejahteraan dan kemajuan Indonesia secara berkeadilan sesuai prinsip dan nilai-nilai Islam. 

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah RI 2024 Tumbuh 4,7-5,5 Persen 

Lebih lanjut, menurutnya, tantangan ekonomi Indonesia yang mayoritas beragama Islam adalah memajukan kesejahteraan umat dan menciptakan kesempatan yang adil bagi semua untuk dapat mengaktualisasikan potensi diri. Untuk menjadi manusia yang produktif, inovatif dan berkualitas dengan tetap memelihara nilai-nilai religiusitas luhur keislamannya. 

"Selama 4 tahun ke depan saya akan berupaya untuk membangun IAEI menjadi organisasi para akademisi, ekonom-ekonom, praktisi dan industri dan policy makers yang profesional dan unggul sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan pengembangan ekonomi syariah," tegasnya. 

Hal tersebut, lanjut Sri, akan diwujudkan melalui beberapa program. Antara lain pengembangan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas riset, dan mendukung kebijakan yang menunjang perkembangan ekonomi syariah.

Kemudian, mendorong sinergi antara akademisi, industri dan Pemerintah atau otoritas dalam mengembangkan ekonomi syariah, serta mendukung upaya membangun wajah Islam yang inklusif dan sejalan dengan semangat kebhinekaan dalam bingkai NKRI.

"Tentu saja program-program tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan dari para akademisi, pelaku bisnis serta pembuat kebijakan. Oleh karena itu, seluruh unsur tersebut nantinya akan terwakili dalam kepengurusan IAEI," tegasnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya