Logo DW

Penghargaan Nobel Alternatif Untuk Greta Thunberg

Sumber :
  • dw

"Mengingat cepatnya penurunan keanekaragaman hayati dan meningkatnya dampak perubahan iklim, pengetahuan Yanomami tentang bagaimana mempertahankan dan mempertahankan tanah mereka untuk kepentingan semua menjadi sangat berarti bagi kepentingan global," kata penyelenggara Penghargaan Hadiah Nobel Alternatif.

Pemicu pergerakan di seluruh dunia

Penerima penghargaan yang paling dikenal tentunya adalah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg. Pada Agustus 2018, hanya beberapa minggu sebelum pemilihan parlemen di Swedia, Thunberg yang saat itu berusia 15 tahun memulai mogok sekolah di depan gedung parlemen di Stockholm.

Tujuannya: Menggerakkan para politisi untuk bertindak guna membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius. Dia adalah adalah suara bagi sebuah gerakan yang melihat perubahan iklim sebagai ancaman utama bagi masa depan generasi mendatang.

Jutaan orang muda di seluruh dunia lantas mengikuti remaja asal Swedia itu. Dengan tidak pergi ke sekolah pada hari Jumat, tetapi turun ke jalan untuk berunjuk rasa menuntut perlindungan iklim yang lebih baik. Greta Thunberg menjadi wajah dari gerakan "Fridays for Future" di seluruh dunia, yang memuncak dalam unjuk rasa global bagi perlindungan iklim pada Jumat (20/09) lalu.

Thunberg berbicara di konferensi-konferensi besar dan bertemu para pembuat keputusan tertinggi dari seluruh dunia. Pesannya jelas: dunia harus mengakui perubahan iklim, memahami urgensi krisis iklim, dan bertindak dalam menghadapinya.

"Caranya yang tidak kenal kompromi untuk mengatakan yang sebenarnya kepada penguasa di dunia adalah hal yang luar biasa," kata penyelenggara Right Livelihood Award. Thunberg dianugerahi karena memberikan suara terhadap adanya desakan untuk segera melakukan perlindungan iklim di seluruh dunia.