Deflasi September Dipicu Turunnya Harga Bahan Makanan

Kepala BPS, Suhariyanto saat konferensi pers inflasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, perkembangan harga konsumen pada September 2019 mengalami deflasi 0,27 persen. Kondisi itu dipicu oleh turunnya berbagai harga komoditas di sektor bahan makanan. 

Kemenkeu Lelang 30 Motor Royal Enfield, Laku Rp 2,16 Miliar

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, harga bahan makanan pada bulan itu mengalami deflasi sebesar 1,97 persen dengan sumbangannya terhadap keseluruhan deflasi sebesar 0,44 persen. Sektor itu menjadi satu-satunya yang mengalami deflasi.

"Yang mengalami deflasi hanya bahan makanan dan andilnya ke deflasi paling besar, mayoritas, yakni 0,44 persen," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.

Harga Properti Residensial Naik 1,89 Persen di Kuartal I-2024, Menurut Survei BI

Suhariyanto menyebutkan, harga-harga komoditas di sektor bahan makanan yang mengalami penurunan harga mayoritas yakin cabai merah dengan andilnya 0,19 persen. Diikuti bawang merah andilnya 0,07 persen, daging ayam ras 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen.

"Jadi terjadinya deflasi bahan makanan karena penurunan harga komoditas bumbu-bumbuan, plus daging dan telur ayam ras," ujar dia.

Baru Resmi Dijual, Mobil Ini Sudah Laku Banyak di Indonesia

Di satu sisi, lanjut dia, masih ada komoditas lain yang mengalami inflasi di sektor tersebut, yakni beras yang naik tipis sebesar 0,12 persen dengan sumbangannya ke inflasi hanya 0,01 persen.

"Sehingga tidak perlu dikhawatirkan karena cadangannya cukup, tapi deflasi karena penurunan berbagai harga komoditas atau volatile food," ungkap Suhariyanto.

Adapun untuk sektor lain, seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,28 persen dengan sumbangan 0,05 persen. Kemudian, sektor perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, inflasi 0,09 persen dengan andilnya 0,02 persen.

Selain itu, sektor sandang inflasi 0,72 persen dengan andil 0,05 persen, sektor kesehatan inflasi 0,32 persen dengan andil 0,01 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,47 persen dengan andil 0,04 persen, serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan inflasi sebesar 0,01 persen dengan andilnya nol persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya