Terpilih Lagi di Dewan HAM PBB, RI Punya Tiga Prioritas

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat mengikuti Sidang Dewan Keamanan PBB di New York beberapa waktu lalu. (Foto Ilustrasii)
Sumber :
  • Kemenlu RI

VIVA – Indonesia kembali dipercaya menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia di Perserikatan Bangsa Bangsa melalui pemilihan di Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian terkini Indonesia dalam panggung internasional itu, setelah sebelumnya juga terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

China dan Rusia Jadi Anggota Dewan HAM PBB Meski Bercatatan Buruk

“Baru saja kita saksikan bersama Sidang Majelis Umum PBB dengan agenda tunggal pemilihan anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2020-2022. Pemilihan ini untuk mengisi 14 kursi mewakili kawasan Afrika, Asia Pasifik,  Eropa Timur, Amerika Latin dan Karibia, serta Eropa Barat.

Alhamdulilah dari apa yang kita saksikan tadi, sidang majelis umum PBB menetapkan bahwa Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2020-2022 dengan perolehan suara tertinggi, saya ulangi, dengan perolehan suara tertinggi sebanyak 174 suara dari kawasan Asia Pasifik,” ujar Menlu Retno yang memantau langsung pemilihan suara anggota Dewan HAM dari kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Kamis jelang tengah malam.  

Vanuatu Kena 'Tampar' Delegasi RI di Sidang PBB

“Ini adalah amanah dan bukti kepercayaan internasional kepada Indonesia. Amanah ini Insya Allah akan kita tunaikan sebaik mungkin,” ujar Menlu Retno.  

Dia mengungkapkan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM pada hari ini merupakan kerja bersama dan telah melalui proses yang sangat panjang.  Dalam beberapa bulan terakhir, menjelang pemilihan, tim kampanye pencalonan Indonesia melakukan pertemuan secara intensif dengan hampir semua negara anggota PBB, baik di Jenewa maupun di New York.

Indonesia Kembali Masuk Dewan HAM PBB, Aktivis: Ini Bikin Malu

“Semua duta besar Indonesia di luar negeri secara serentak juga bergerak untuk mendapatkan dukungan. Pada hari ini saya juga masih melakukan komunikasi dengan beberapa menteri luar negeri untuk memastikan bahwa Indonesia mendapatkan dukungan dari mereka. Upaya yang sama juga dilakukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan semua jajaran di Kementerian Luar Negeri RI,” lanjut Menlu Retno.

Mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu mengungkapkan bahwa selama Sidang Tahunan ke-74 Majelis Umum PBB dan Sidang Dewan HAM ke-40 setidaknya dia di New York melakukan lebih dari 50 pertemuan, baik di tingkat menteri, wakil menteri, maupun duta besar. “Hingga saat-saat terakhir pemilihan, saya mendapatkan laporan dari Duta Besar kita di New York dan Dirjen Multilateral bahwa lobi masih terus dilakukan oleh tim kita di New York,” ujar Retno.

Sebagai anggota Dewan HAM PBB, Indonesia akan memprioritaskan beberapa hal. Pertama, Indonesia konsisten mendorong pemajuan dan perlindungan HAM, baik di kawasan maupun di tingkat global.

Kedua, Indonesia akan terus meningkatkan kapasitas negara-negara dalam penghormatan, pemajuan, dan perlindungan HAM melalui kerja sama internasional. Ketiga, Indonesia akan memperkuat kemitraan yang sinergis  dengan berbagai pemangku kepentingan, tidak kalah pentingnya memperkuat kinerja pembangunan HAM di dalam negeri, melalui Rencana Aksi Nasional bidang HAM untuk periode 2020-2024.

Sebagai anggota, tentunya Indonesia memiliki beberapa kesempatan yang lebih besar untuk memperjuangkan kepentingan nasional secara lebih maksimal. Tapi di pihak lain Indonesia juga akan terus memperjuangkan kerjasama di antara negara-negara untuk pemajuan dan penghormatan HAM.

“Indonesia juga memiliki kesempatan lebih besar untuk mendorong Dewan HAM PBB agar lebih efektif dan efisien, lebih oyektif, transparan, adil, non-politis dan imparsial dan membuka dialog dengan seluruh pihak dan berorientasi pada hasil,” ujar Menlu.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya