Erick Thohir Ungkap Pesan Jokowi untuk Pengembangan BUMN 

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo untuk pengembangan BUMN ke depannya. Hal ini juga akan disampaikan kepada seluruh Direktur Utama baru yang akan ditetapkan ke depan seperti Dirut Bank Mandiri, BTN, hingga MIND ID.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Dia mengatakan, di sektor perbankan, persaingan ke depan akan cukup tinggi. Apalagi dengan adanya keterbukaan data perbankan pada 2020, modal disetor pun juga menjadi perhatian ke depannya.

"Kemudian model bisnis ke depan dengan disrupsi digitalisasi, orang banyak yang menggunakan e-payment, dimana-mana cashless, di kantor bank sudah tidak antre," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 12 November 2019. 

Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

Tak hanya itu, Erick menuturkan banyak isu yang harus direvisi ulang. Misalnya terkait pembukaan kantor bank ke depannya apakah masih sama dengan yang terdahulu. 

"Juga bagaimana dengan ATM yang jumlahnya 53 ribu, kalau bank BUMN tetap buat ini tidak efisien, dan banyak hal lain di bank yang juga perlu adaptasi," kata dia.

Soal Mudik Gratis, Erick Thohir: Perintah Presiden untuk Kurangi Pemudik Motor

Dia juga mengungkapkan bahwa pendapatan terbesar BUMN saat ini masih dari perbankan, kemudian disusul oleh telekomunikasi, migas dan pertambangan. Ke depan, tiga sumber pendapatan negara ini tidak boleh kalah bersaing.

"Ini yang harus diantisipasi. Makanya penting untuk BUMM buat tim yang profesional, transparan, punya integritas, dan siap bekerja keras utk perubahan ini," ujarnya.

Oleh karena itu, kemungkinan reorganisasi menurutnya juga diperlukan di BUMN alias tidak hanya di Kementerian dan Lembaga.

"Karena kalau tiga sub bidang ini turun, BUMN juga akan bangkrut, kalau bangkrut, penerimaan negara tidak tercapai. makanya kita back to basic dulu industri perbankan back to core, telekomunikasi juga back to core," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya