Kaltim Prima Coal Raih Penghargaan Pembayar PNBP Terbesar di IMA 2019

Kaltim Prima Coal & Arutmin Indonesia Raih Indonesian Mining Award 2019
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – PT Kaltim Prima Coal (KPC) meraih sejumlah penghargaan dalam acara Indonesian Mining Award 2019. Salah satunya adalah kategori perusahaan batu bara dengan pembayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar. 

Terobosan Baru, VKTR Hadirkan EV Mining Truck untuk Industri Pertambangan Ramah Lingkungan

Tercatat, KPC membayar PNBP 2018  sebesar Rp6,5 triliun, disusul oleh perusahaan batu bara PT Adaro Indonesia pada posisi Rp5,05 triliun, dan PT Kideco Jaya Agung Rp3,3 triliun.

Acara tersebut langsung dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN, Sektretaris Kabinet Pramono Anung hingga sejumlah perusahaan anggota Indonesian Mining Association (IMA). 

ExxonMobil Pede Produk Ini Bisa Kurangi Biaya Pemeliharaan Alat Tambang

Ketua Umum IMA, Ido Hutabarat, mengatakan penerimaan pajak setiap tahunnya terus bertambah khususnya di 2018 yang melampaui target Rp32,1 triliun atau mencapai Rp50 triliun. Dia juga menekankan bahwa sektor batu bara maupun nikel juga bisa dilakukan hilirisasi untuk mendukung visi misi Presiden Joko Widodo menciptakan nilai tambah.

"Pengusaha tambang juga harus melakukan terobosan," kata Ido di Ritz Carlton Pacific Place SCBD Jakarta, Rabu 20 November 2019. 

Dari Indonesia untuk Dunia, MIND ID, Holding Industri Tambang Mainkan Peran Inti Hilirisasi

Di samping PNBP, dia menjelaskan bahwa perusahaan tambang juga berkontribusi dalam hal tenaga kerja. Menurutnya, ini juga yang menjadi katalisator pembangunan di daerah-daerah. 

Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa Indonesia masih membutuhkan batu bara sebagai pembangkit listrik ke depannya. Meskipun berbagai pihak sudah banyak yang memberikan saran untuk mengurangi penggunaan batu bara.

Jokowi bercerita sempat diingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, agar hati-hati soal pertambangan, khususnya batu bara.

"Disampaikan kepada saya, Presiden Jokowi hati-hati urusan pertambangan. Hati-hati dengan urusan batu bara. Saya pikir, apa lagi ini. Ternyata, beliau mengajak saya agar Indonesia mulai mengurangi penggunaan batu bara untuk pembangkit tenaga listrik. Ternyata arahnya ke sana. Ya saya jawab, sekarang masih dibutuhkan," ucap Jokowi.

Selain sebagai perusahaan pembayar PNBP terbesar, KPC juga menjadi pemenang penghargaan kategori perusahaan batu bara dengan pembayaran PNBP terbaik, pemenang kategori realisasi investasi perusahaan batu bara terbaik berdasarkan RKAB.

Tak hanya itu, KPC juga menyabet penghargaan atau pemenang kategori perusahaan pengguna produk dalam negeri terbaik, pemenang  perusahaan pelaksana pemberdayaan masyarakat terbaik hingga pemenang kategori perusahaan swasta penyuplai DMO batu bara dengan persentase tertinggi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya