BUMI Buka Suara Soal Kontrak Pertambangan KPC yang Bakal Habis

Kegiatan kelompok usaha PT Bumi Resources Tbk.
Sumber :
  • Bumi Resources

VIVA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menggelar public expose (pubex) secara virtual, dan memberikan informasi mengenai perkembangan terkini soal perpanjangan kontrak pertambangan anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC). Direktur BUMI, R.A. Sri Dharmayanti memastikan, semua persyaratan yang diperlukan untuk memperpanjang kontrak KPC sudah dipenuhi pihaknya secara menyeluruh.

Adaro Energy Cetak Laba Bersih US$374,3 Juta di Q1-2024, Turun 18,3%

"Kami perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang harus disiapkan untuk memperoleh perpanjangan kontrak KPC," kata Sri dalam telekonferensi, Selasa 14 Desember 2021.

Sebagai informasi Kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) KPC akan berakhir pada 31 Desember 2021. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) saat ini tengah mengevaluasi proposal perpanjangan yang diajukan KPC.

Laba Bersih Bukit Asam Kuartal I-2024 Anjlok 31,98 Persen ke Rp 790 Miliar

Site BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Sangatta, Kalimantan Timur.

Photo :
  • Dok. BUMI

Mengenai bagaimana proses selanjutnya yang harus dilakukan oleh BUMI sebagai induk usaha KPC itu sendiri, Sri mengaku pihaknya hanya tinggal menunggu kebijakan dari pemerintah.

Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir

"Jadi dapat kami sampaikan bahwa saat ini perseroan tinggal menunggu surat keputusan dari pemerintah," ujarnya.

Mengenai berapa capital expenditure (capex) yang dipersiapkan BUMI untuk tahun 2022 mendatang, Sri memastikan bahwa untuk di level perseroan BUMI Resources tidak memiliki capex.

"Namun capex-nya itu ada di level unit, atau di level anak usaha. Untuk tahun 2022, capex KPC diperkirakan mencapai US$9,8 juta, sedangkan capex Arutmin yakni sekitar US$3,5 juta," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya