SDM Digital Bisa Genjot 5 Prioritas Jokowi, Begini Penjelasannya

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Implementasi teknologi digital dalam kerangka revolusi industri 4.0, disebut dapat mempercepat realisasi lima program prioritas Presiden Joko Widodo dalam periode jilid kedua hingga 2024 mendatang. 

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Teknologi digital tersebut seperti cloud computing, internet of things (IoT), artificial intelligence, dan big data analytics

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (SDPPI Kemkominfo), Ismail mengungkapkan, implementasi teknologi itu di pemerintahan dinilai mampu mengakselerasi pencapaian pembangunan sumber daya manusia (SDM), kelanjutan pembangunan infrastruktur, penyederhanan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi. 

Tim Cook Puts Investment to Build Apple Developer Academy in Indonesia

"Infrastruktur sangat penting tapi itu isu kemarin, harusnya sudah selesai. Sekarang, lebih kepada how to connect-nya," ujar Ismail di acara International Consumer Electronics Expo 2019 yang bertajuk Visible Anywhere di Jakarta, Dikutip dari keterangan, Minggu 29 Desember 2019. 

Dia juga menjelaskan, adopsi teknologi itu mesti benar-benar merakyat. Sehingga, dengan potensi Indonesia sebagai pasar yang besar.  "Kita tidak ingin hanya menjadi penonton saja dan harus menjadi tuan rumah, paparnya.

Government to Form Special Task Force for Handling Online Gambling

Terkait potensi pasar yang besar, lanjut dia, Indonesia butuh kompetensi peningkatan keahlian (skill) yang dapat diwujudkan dalam industri aplikasi lokal. Pemerintah ingin, agar produk lokal dibangun sejak awal, mengimplementasikan teknologi itu.

"Ini lah ekosistem berbasis teknologi digital dalam revolusi industri 4.0, ujarnya.

Sementara itu, Chief Product and Services Officer Telkomtelstra, Agus F Abdillah menilai, kompetensi skill SDM di Indonesia, merupakan salah satu faktor utama dalam mendorong industri masuk dalam transformasi digital sesuai trend revolusi industri 4.0. 

Menurut dia, dengan kondisi Indonesia yang akan didominasi generasi milenial, berusia 10 tahun hingga 39 tahun, tantangan terbesar adalah menyiapkan skill teknologi ter depan untuk SDM sedini mungkin. Terjadi gap skill dalam melihat kompetisi antara sesama manusia dan mesin ataupun robot, jelasnya.

Untuk mengatasi masalah itu, dia menjelaskan, Telkomtelstra menyediakan platform learning as a services. Sehingga, peningkatan kemampuan SDM itu bisa terakselerasi. 

"Kami provide teknologi di atas cloud berisikan platform untuk materi-materi peningkatan skill, bisa berupa teks, video, bisa dipelajari secara mandiri (self learning) dan bisa diulang. Ini penting untuk peningkatan skill SDM baik di perusahaan maupun secara individu, ujarnya.

Dalam platform tersebut, lanjut dia, tersedia track pembelajaran khusus terkait teknologi digital sesuai kebutuhan revolusi industri 4.0. 

"Totalnya 13 track, misalnya data science track, big data track, sampai IoT track. Semua sudah ada dan sesuai kebutuhan industri, karena akan di-update secara realtime, berbeda dengan kurikulum yang ada saat ini yang tidak bisa di-update setiap saat, jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya