Valentine, Produsen Coklat Banjir Order

VIVAnews - Hari kasih sayang (Valentine's Day) yang jatuh setiap  tanggal 14 Februari identik dengan coklat dan bunga. Tak pelak, produsen coklat bakal kebanjiran order dengan momen setahun sekal tersebut. Apalagi, untuk tahun ini, hari itu juga bertepatan dengan perayaan Imlek 2010.

Menurut Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman, produksi makanan olahan seperti coklat dan permen menjelang dua momen ini naik sebesar 15-20 persen dibandingkan bulan-bulan biasa.

"Kalau Valentine sih tidak terlalu tinggi, tapi karena bertepatan dengan Imlek maka produksi meningkat signifikan," kata Adhi ketika dihubungi di Jakarta, Senin, 1 Fabruari 2010.

Peningkatan produksi ini sudah mulai terasa sejak sebulan yang lalu, karena ketika masuk bulan Februari, sudah mulai dipasarkan ke ritel.

Tren peningkatan permintaan ini, kata Adhi, rutin terjadi setiap tahun. Di mana memasuki Januari akan menurun, mulai meningkat pada Februari dan selanjutnya turun kembali untuk kemudian melejit menjelang puasa dan Lebaran. Penjualan makanan dan minuman dalam negeri pada 2009 mencapai Rp 500 triliun.

Meski peningkatan produksi makanan dan minuman olahan meningkat pada bulan-bulan ini, Adhi mengaku lonjakan impor belum terasa benar. "Jadi importir, terutama dari China, belum menikmati naiknya permintaan karena dua momen ini," kata dia.

Itu karena, diperkirakan, impor makanan dan minuman dari China akibat pemberlakuan FTA Asean-China baru terasa pada semester kedua tahun ini.

Adhi menjelaskan, importansi makanan dan minuman sedikit rumit ketimbang produk lain karena harus melalui serangkaian prosedur izin dari Badan POM dan uji kehalalan, bahkan Badan Karantina.

Peningkatan order makanan berbasis coklat diamini oleh produsen coklat bermerek Vannsa, Farida Ariyani.

Ketika ditemui di sela-sela Pameran Feed the World, akhir pekan lalu, Farida mengakui di setiap momen seperti Valentine's Day, Imlek, Natal, dan Tahun Baru dirinya kebanjiran order hingga 50 persen dibandingkan hari normal.

Setiap harinya, Farida memproduksi sebanyak 50 kilogram coklat olahan, bervariasi dengan isi selai rasa blueberi, strawberi, dan anggur. Di musim banjir order (peak season) tersebut, Farida berhasil mengantongi omzet hingga Rp 120 juta per hari, atau tiga kali lipat dibandingkan hari biasa yang hanya sekitar Rp 30 juta – Rp 40 juta.

Shoigu, Menteri Pertahanan yang Dibela oleh Putin, Akhirnya Dicopot dari Jabatannya
Demonstrasi Pro-Palestina di Jerman Berakhir Ricuh (Doc: ANews)

Surat Kabar Bild Digugat Setelah Tuduh Dosen-dosen di Jerman Sebarkan Anti-Semit

Surat kabar Jerman, Bild, melayangkan tuduhan anti-semit kepada para akademisi yang mendukung mahasiswa di universitas-universitas ibu kota, untuk memprotes perang Israel

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024