Menhub Buka-bukaan Alasan Tak Menutup Semua Penerbangan ke China

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • VIVAnews / Sherly (Tangerang)

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan tidak melakukan penutupan penerbangan dari dan ke negara-negara yang telah terdampak virus corona. Penutupan penerbangan ditegaskannya hanya yang langsung ke Wuhan, Hubei, China.

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Budi pun menjelaskan alasan mendasar kenapa hanya menutup penerbangan dari dan ke Wuhan saja. Namun, tidak dari dan ke kota-kota lainnya di China maupun negara-negara lain yang telah terdampak virus tersebut. 

Menurut dia, dasar dari penetapan kebijakan tersebut adalah tidak adanya penyataan kebahayaan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization/WHO. 

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

"Tidak ada stop. Pertimbangannya enggak ada pernyataan kebahayaan dari WHO, kita bersandarkan hal itu," kata Budi di kantornya, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Dia pun menegaskan, hal tersebut juga telah diamini oleh Kementerian Kesehatan bahwa satu-satunya yang patut menjadi acuan untuk menyikapi virus tersebut adalah dari WHO. Selain itu, negara-negara lain pun ditegaskannya juga masih tetap menyambut baik kedatangan orang-orang dari negara lain yang berkunjung ke negaranya, termasuk China sendiri.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

"Di negara lain juga welcome ya kita juga harus welcome, dan harus santun untuk melakukannya. Ya kita tidak melarang ke Indonesia kecuali ke Wuhan, cuma satu," tutur dia.

Sebagai informasi, Virus Corona sudah menelan korban jiwa hingga 80 orang. Angka kasus menjangkiti manusia mendekati 3.000 orang baik di China maupun di luar negeri.

Setidaknya sudah 13 negara di mana terdapat kasus virus Corona sebagaimana dilansir laman Financial Times yakni China, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Jepang dan Nepal. Juga belakangan diberitakan terdapat kasus di Taiwan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya