Catat, Bahlil Siap Mundur dari Kabinet Jika Target Ini Tak Tercapai

Mantan Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/ Fikri Halim.

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Bahlil Lahadalia, mengaku siap mundur dari jabatannya apabila pada 2023 mendatang peringkat kemudahan berusaha atau easy of doing bussiness/EoDB di Indonesia tidak berada di peringkat 50.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Bahlil menjelaskan, target yang akan dikejarnya itu akan dicapai secara bertahap, dari posisi saat ini di peringkat 73 menjadi peringkat 60 di 2021 mendatang.

"Di tahun keempat saya, jika (urusan EoDB) tidak selesai, saya harus mundur," kata Bahlil di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 29 Januari 2020.

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

Bahlil menegaskan, komitmen ini merupakan pembuktian awal bahwa dirinya tidak akan menjadi pejabat yang membebani negara. Karena menurutnya seorang pejabat juga harus tahu malu dan harus tahu diri.

"Maka jika di tahun keempat, kalau enggak bisa (masuk peringkat 50 dari 190 negara), ya kita siap dievaluasi," ujarnya.

Menteri Bahlil: Politik Sudah Selesai, Harus Saling Memaafkan

Sementara itu, untuk mengejar target EoDB di posisi 60 pada tahun 2021 mendatang, Bahlil mengaku sejumlah upaya saat ini juga tengah dilakukan oleh pihaknya.

Misalnya seperti mereformasi regulasi sebanyak 23 aturan. Di mana dari 23 regulasi tersebut sebanyak 17 regulasi sudah terbit dan enam lainnya masih dalam proses.

"BKPM telah melakukan konsolidasi internal yang tekait dengan izin-izin. Jadi dari 23 syarat berusaha, yang sudah jadi ada 17 dan yang 6 sedang proses," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya