VIVA – Dalam tradisi India, urine sapi dipercaya sebagai obat mujarab bagi banyak penyakit. Menurut praktisi kesehatan tradisional India, urine sapi dapat digunakan untuk mengobati diabetes, tekanan darah, asma, serangan jantung dan bahkan arteri yang tersumbat.
Terkait hal itu sebuah lembaga yang didanai negara, Central Arid Zone Research Institute (CAZRI) berencana menjual urin dari sapi India Tharparkar dengan harga INR 30 atau Rp 6.000 per liter.
Menurut para peneliti dari institut tersebut, urine sapi memiliki kelebihan nitrogen dan dapat digunakan sebagai pupuk organik. Selain itu urine sapi juga diyakini dapat mencegah serangga perusak tanaman karena kandungan amonia di dalamnya.
"Penelitian kami membuktikan bahwa urine sapi meningkatkan kesuburan tanah dan dapat diubah menjadi pupuk cair sebagai pestisida. Kotoran cair urine sapi mudah digunakan untuk tanaman, dibandingkan dengan pupuk kimia," kata Subhash Kuchhwaha, ilmuwan di CAZRI, dikutip Sputniknews.
Kucchwaha mengatakan meskipun karakteristik obat dan anti-insektisida dari urine sapi telah diketahui namun memang urine itu tidak digunakan secara luas.
"Para petani justru menggunakan bahan kimia yang mahal dan berbahaya di pertanian, karena kurangnya kesadaran. Kami akan menjual urin dengan harga INR 30 per liter, sehingga semakin banyak petani dapat membelinya," kata dia.
Saat ini, CAZRI berencana mengumpulkan 100-150 liter urine sapi setiap harinya dan telah menyiapkan sistem penyimpanan hingga 400 liter.
"Kami memiliki 26 sapi dan 46 anak sapi di pusat dan akan meningkatkan produksi hingga 1.000 liter per hari. Sedangkan tugas utama kita sekarang adalah menyebarkan kesadaran para petani tentang penggunaan urine sapi di peternakan," ujar Kuchhwaha.
