Asyik, Bank Mandiri Berencana Turunkan Bunga KPR

Pameran Properti Kepemilikan Rumah.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Bank Mandiri membuka ruang untuk menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mengambang. Penurunan suku bunga direncanakan di kisaran 25-50 basis poin pada Kuartal II-2020.

Ekspansi Bisnis di Parepare, BTN Targetkan Salurkan KPR Baru Rp48 M

Rencana itu beriringan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan pada 20 Februari 2020. BI menurunkan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate menjadi di level 4,75 persen.

EVP Consumer Loan Bank Mandiri Ignatius Susatyo menegaskan, penurunan bunga KPR tersebut memang baru sebatas rencana. Sebab, ditegaskannya, kebijakan itu tidak hanya tergantung dari suku bunga acuan BI, namun juga likuditas di perbankan.

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

"Paling 25 sampai 50 basis poin. Tergantung lah, kan walaupun bunga turun, likuditasnya belum tentu ada, dananya belum tentu ada, orang kan belum mau nabung, dananya disimpan," tutur dia di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2020.

Saat ini, kata dia, suku bunga KPR mengambang di Bank Mandiri masih di kisaran 11,5-12,5 persen. Meski begitu, Bank Mandiri ditegaskannya punya program KPR tahun ini untuk tingkat bunga 10 tahun 9,99 persen tetap.

Livin' by Mandiri Beri Bebas Biaya Transfer Antarbank, Begini Caranya

"Kita masih punya dua produk yang belum ada di bank lain nih, bunga 10 tahun fix 9,99 persen. 10 tahun, selama 10 tahun angsuran sama nggak naik turun. (Meski tren suku bunga turun) ya kan pilihan," tegas dia.

Sebagai informasi, untuk tahun ini Bank Mandiri menargetkan bisa menyalurkan KPR sebesar Rp11 triliun. Dengan itu, diharapkan transaksi kredit kepemilikan properti Bank Mandiri bisa di atas delapan persen pada akhir tahun ini setelah mencatat kenaikan 2,8 persen pada akhir tahun lalu menjadi Rp44,3 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.

BCA Jor-joran Kasih Bunga KPR dan KKB hingga 2,65 Persen

Bos BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan, dari segi likuiditas dan pendanaan, perbankan Indonesia cukup kuat saat ini. Sehingga Bisa mematok bunga KPR dan KKB rendah.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022