JK Sebut Cetak Uang Bisa Jadi Opsi Bantu APBN saat Corona

Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengakui APBN Indonesia bisa mengalami defisit yang cukup dalam karena pandemi virus corona. Sebab, pemasukan negara yang bersumber dari pajak pun pasti terganggu karena dunia usaha lesu.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Dia mengakui opsi cetak uang bisa dilakukan untuk jangka pendek menghadapi krisis dan defisit APBN. Namun, kebijakan ini tentu bisa menimbulkan inflasi dan pendapatan riil masyarakat akan turun.

Kebijakan memperbaiki APBN itu, lanjut dia, sebaiknya dilakukan dengan kombinasi utang luar negeri atau pun dalam negeri.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

"Itu opsi juga (cetak uang), memang kita tidak khawatir rupiah kemana-mana, tetap aja dia di dalam negeri. Kalau memang perlu, cetak uang juga suatu solusi yang (bisa) dijalankan untuk jangka pendek ini," kata JK di acara ILC tvOne bertajuk ‘Corona: Setelah Wabah, Krisis Mengancam?’, Selasa 21 April 2020.

Kebijakan APBN saat ini, lanjut dia, harus dihemat untuk kebutuhan yang tidak terlalu penting. Seperti anggaran pembangunan yang harus dikurangi dan mendorong anggaran untuk bantuan sosial.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

"Karena upaya sekerasnya menyelesaikan sebabnya (memutus rantai penyebaran virus). Kita harus bersatu, makin cepat kita menyelesaikan masalah makin cepat ekonomi kita perbaiki," kata dia.

Tangkapan layar viral video emak-emak di Makassar ngamuk ancam parang penagih utangnya.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Beredar video viral di medsos, memperlihatkan seorang emak-emak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengamuk sambil membawa parang. Emak-emak itu emosi ditagih hutangnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024