Harga Daging Ayam dan Bawang Merah Kerek Inflasi Mei 2020

Pedagang ayam potong melayani pembeli di pusat pasar daging.
Sumber :
  • ANTARA/Rahmad

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat banyak terjadi penurunan harga komoditas pada Ramadhan 2020 yang jatuh pada Mei. Meski begitu, terdapat beberapa komoditas juga yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan terhadap inflasi pada Mei 2020 yang sebesar 0,07 persen.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pada bulan itu, kenaikan harga terjadi untuk sejumlah komoditas yang memang paling banyak dibeli masyarakat, diantaranya yang tertinggi adalah bawang merah, daging ayam ras, hingga daging sapi.

"Sehingga beri sumbangan ke inflasi diantaranya bawang merah harganya masih naik dan beri sumbangan ke inflasi sebesar 0,06 persen kemudian daging ayam ras karena kebutuhan idul fitri itu andilnya 0,03 persen, kemudian daging sapi dan rokok kretek filter andilnya 0,01 persen," kata dia saat telekonferensi, Selasa, 2 Juni 2020.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Namun begitu, Suhariyanto menegaskan, banyak komoditas yang cenderung mengalami penurunan harga atau deflasi karena banyaknya pasokan. Misalnya tertinggi adalah cabai merah yang sumbangannya 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen, bawang putih 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen, bawang bombai dan gula pasir 0,01 persen.

"Sehingga deflasi di kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang andilnya 0,08 persen. Kita lihat selama Mei 2020 ini banyak komoditas yang turun harga sehingga sebabkan deflasi, misal cabai merah sumbangannya ke deflasi 0,07 persen," tuturnya.

Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?

Berdasarkan catatannya, kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau merupakan satu-satunya yang mengalami deflasi dengan angkanya mencapai -0,32 persen. Adapun kelompok lainnya yang mengalami inflasi terbesar adalah transportasi sebesar 0,87 persen.

"Bisa dilihat bahwa untuk makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi 0,32 persen. Kemudian kalau kita lihat inflasi tertinggi terjadi pada transportasi yaitu 0,87 persen, kemudian diikuti kelompok pengeluaran kesehatan 0,27 persen," tegas dia.

Bea Cukai tindak ribuan batang rokok ilegal yang dikirim melalui jasa ekspedisi

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Tarif cukai yang naik secara terus menerus dinilai memberatkan pelaku usaha dan membuat rokok ilegal semakin subur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024