Imbas Kasus Century

Antaboga Bukan Anggota Asosiasi Reksa Dana

VIVAnews - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) menyatakan, penerbit reksa dana PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia tidak terdaftar sebagai anggota asosiasi itu. 

"Antaboga tidak terdaftar sebagai anggota APRDI," kata Ketua Umum APRDI Abiprayadi Riyanto dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2008.

PDIP Klaim 5 Ribu Suaranya Direbut PAN di Dapil Jawa Barat IV

Pernyataan itu untuk mengklarifikasi posisi pengelola produk reksa dana yang diterbitkan Antaboga. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Antaboga memiliki izin kerja sebagai perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajer investasi. Broker dengan kode perdagangan SY itu memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Rp 34,95 miliar, atau di atas batas minimum Rp 25 miliar.

BSI Cetak Laba Rp 1,71 Triliun di Kuartal I-2024

Antaboga juga bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi bagi pencatatan saham PT Sekawan Intipratama Tbk, perusahaan yang memproduksi, mencetak, dan memperdagangkan produk non-woven.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) juga menyatakan Antaboga Deltasekuritas Indonesia tidak mempunyai produk reksa dana yang terdaftar di otoritas pasar modal. Selanjutnya, Bapepam-LK akan meneliti produk yang diterbitkan perusahaan sekuritas itu.

"Bapepam-LK tidak pernah mengeluarkan pernyataan efektif reksa dana di Antaboga. Artinya produk yang ditawarkan bukan reksa dana yang terdaftar di Bapepam-LK," kata Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto.

Djoko mengatakan, Bapepam-LK tengah meneliti produk yang ditawarkan tersebut, apakah bentuknya utang-piutang, perjanjian dua pihak seperti discretionary fund, yang berbeda dengan reksa dana.

Penampilan Publik Raja Charles Usai Divonis Kanker, Kembali Jalani Tugas Kerajaan
Ilustrasi harga pangan.

Daftar Harga Pangan 30 April 2024: Cabai Merah, Daging Sapi hingga Gula Naik Lagi

Harga komoditas pangan beberapa di antaranya masih mengalami kenaikan. Komoditas yang naik seperti cabai merah keriting, daging sapi, telur ayam, hingga gula konsumsi.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024